GridHEALTH.id - Sebuah studi baru mengatakan bahwa wanita di usia 50-an memiliki kesempatan untuk mengurangi risiko terkena stroke dengan mengubah gaya hidup.
Perubahan tersebut termasuk berhenti merokok, berolahraga setiap hari, menjaga berat badan yang sehat dan membuat pilihan makanan yang sehat, demikian temuan studi baru yang diterbitkan di American Stroke Association pada Mei 2021.
Studi tersebut mengungkapkan bahwa wanita lebih mungkin terkena stroke daripada pria yang dapat berujung pada kematian.
Ini juga menyebabkan kesehatan yang buruk dan fungsi fisik yang terbatas. Usia rata-rata di mana seorang wanita mengalami stroke pertamanya adalah 75 tahun.
Hal ini menyebabkan para peneliti berteori bahwa membuat sedikit perubahan paruh baya dapat membantu para wanita dalam mengurangi risiko stroke.
Dalam sebuah wawancara dengan IANS, penulis utama studi tersebut, Goodarz Danaei dari Harvard TH Chan School of Public Health di Boston, AS, mengatakan sebagai berikut.
Baca Juga: Sudah Fisiknya Lebih Rentan, Ternyata Risiko Stroke Pada Wanita Dua Kali Lipat dari Pria!
Baca Juga: Layanan Telemedicine Keluarga, Permudah Konsultasi di Masa Pandemi
"Kami menemukan bahwa mengubah gaya hidup sehat, bahkan di usia 50-an, masih berpotensi mencegah wanita yang melakukan modifikasi gaya hidup di usia paruh baya mengurangi risiko jangka panjang dari stroke total hampir seperempat dan stroke iskemik, jenis stroke yang paling umum, lebih dari sepertiga."
Untuk mencapai kesimpulan ini, para ahli menganalisis Studi Kesehatan Perawat, yang terdiri dari informasi kesehatan pada hampir 60.000 wanita yang terdaftar pada usia rata-rata 52 dan melanjutkan studi selama rata-rata 26 tahun.
Para peneliti mempelajari dampak berhenti merokok, berolahraga setidaknya selama 30 menit, penurunan berat badan secara teratur dan bertahap terhadap stroke, jika wanita kelebihan berat badan.
Ini juga mempelajari dampak dari membuat perubahan pola makan dalam gaya hidup yang meliputi makan lebih banyak ikan, kacang-kacangan, biji-bijian, buah-buahan dan sayuran dan lebih sedikit daging merah.
Mereka juga mempelajari efek dari dua faktor lain, menghindari daging olahan dan minum lebih sedikit alkohol pada risiko stroke.
Para peneliti juga menemukan bahwa meningkatkan asupan ikan dan kacang-kacangan dalam diet dan mengurangi asupan daging merah yang tidak diproses tampaknya memiliki dampak positif dalam mengurangi risiko stroke.
Baca Juga: Kesulitan Menelan Dapat Mengindikasikan Penyakit Infeksi Telinga
Baca Juga: 3 Tantangan Belajar di Sekolah yang Dihadapi Oleh Anak Diabetes
"Kami juga memperkirakan bahwa berolahraga 30 menit atau lebih setiap hari dapat mengurangi risiko stroke sebesar 20%," kata peneliti
Seperti yang telah disebutkan, perubahan gaya hidup, bahkan setelah usia 50 tahun dapat membantu wanita mengurangi risiko stroke.
Berikut adalah beberapa tindakan lain dalam rangka menurunkan risiko stroke di usia paruh baya bagi wanita;
- Turunkan tingkat tekanan darah
Memiliki tingkat tekanan darah yang tinggi dapat melipatgandakan peluang terkena risiko stroke.
Oleh karena itu, obati dengan mengurangi garam dalam diet dan dengan menghindari makanan tinggi kolesterol, seperti burger, keju, dll.
- Mengobati diabetes
Memiliki gula darah tinggi dapat merusak pembuluh darah dari waktu ke waktu dan dapat membuat gumpalan lebih mungkin terbentuk di dalamnya.
Jaga pola makan, berolahraga lebih banyak, dan minum obat yang tepat untuk menjaga kadar gula darah agar tetap terkendali.
Baca Juga: Hindari Serangan Jantung, 5 Pengobatan Alami Untuk Jantung Sehat
Baca Juga: Begini Cara Mudah Mencegah Penyakit Infeksi Influenza Pada Lansia
- Mengobati fibrilasi atrium
Fibrilasi atrium adalah bentuk detak jantung tidak teratur yang mengarah pada pembentukan gumpalan di jantung.
Gumpalan ini kemudian dapat melakukan perjalanan ke otak dan membuat stroke. Konsultasikan dengan dokter jika merasakan gejala seperti jantung berdebar-debar atau sesak napas. (*)
#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL
Source | : | American Stroke Association |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar