"Obesitas merupakan faktor risiko yang signifikan untuk gangguan tidur dan apnea tidur obstruktif, dan keparahan apnea tidur dapat ditingkatkan dengan intervensi penurunan berat badan, yang kemudian meningkatkan faktor sindrom metabolik seperti sensitivitas insulin," kata Baker-Smith.
“Kita perlu meningkatkan kesadaran tentang bagaimana meningkatnya prevalensi obesitas dapat memengaruhi kualitas tidur pada anak-anak dan mengenali gangguan pernapasan saat tidur sebagai sesuatu yang dapat berkontribusi pada risiko hipertensi dan penyakit kardiovaskular di kemudian hari,” tambah Baker-Smith.
Pernyataan itu juga menguraikan penelitian yang menyarankan risiko hipertensi pulmonal pada anak-anak dan remaja yang memiliki OSA berat jangka panjang.
Baca Juga: Senang Makan Camilan Tapi Takut Gemuk? Coba 6 Camilan Sehat Ini
Baca Juga: Studi: Masalah Pada Mulut dan Gigi Bisa Sebabkan Impotensi Pada Pria
Diperlukan tentang studi tambahan tentang risiko penyakit kardiovaskular yang terkait dengan OSA di masa kanak-kanak yang menggabungkan pemantauan tekanan darah 24 jam dan ukuran faktor sindrom metabolik. (*)
#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL
Source | : | American Heart Association |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar