GridHEALTH.id - Sebuah studi baru menunjukkan bahwa varian Delta tidak meningkatkan keparahan pada anak-anak.
Kendati demikian, varian Delta terbukti jauh lebih menular, sehingga meningkatkan penularan Covid-19 pada anak-anak.
Baca Juga: Ramai di Tweeter, Dunia Harus Siap Dengan Covid-22, Benar Lebih Ganas dari Delta?
Dikutip dari Kompas.id, studi dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat ini juga menunjukkan tingkat rawat inap Covid-19 pada usia remaja paling tinggi di antara mereka yang tidak divaksinasi dan di komunitas dengan cakupan vaksinasinya rendah.
"Yang jelas dari data ini adalah cakupan vaksinasi tingkat komunitas melindungi anak-anak kita," kata Direktur CDC Rochelle P. Walensky dalam pernyataan pers pada Jumat (3/9/2021).
Walensky mengungkapkan, meski lebih banyak kasus pada anak-anak dan lebih banyak kasus secara keseluruhan, penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada peningkatan keparahan penyakit Covid-19 pada anak-anak.
"Sebaliknya, lebih banyak anak memiliki Covid-19 karena ada lebih banyak penyakit di masyarakat," katanya.
Melihat hal ini, peneliti menyarankan agar vaksinasi Covid-19 pada anak-anak segera diberikan.
Pasalnya, manfaat vaksin Covid-19 pada anak-anak sangatlah berarti. Dikutip dari GridHEALTH.id, manfaat vaskin Covid-19 pada anak-anak, yaitu:
Baca Juga: Tes Covid-19 Tak Lagi Harus Dicolok, Cukup Kumur dengan Biosaliva dari Biofarma
1. Mencegah terkena atau mengalami gejala Covid-19 berat
Vaksin Covid-19 akan mengurangi dampak yang ditimbulkan jika anak-anak tertular Covid-19.
Vaksinasi adalah proses di dalam tubuh, di mana seseorang menjadi kebal atau terlindungi dari suatu penyakit, sehingga apabila suatu saat terpajan dengan penyakit tersebut, maka tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan.
Sebagaimana manfaat dari vaksin lainnya, vaksin Covid-19 bermanfaat untuk memberi perlindungan tubuh agar anak tidak jatuh sakit akibat Covid-19 dengan cara menimbulkan atau menstimulasi kekebalan spesifik dalam tubuh.
2. Menghentikan penyebaran Covid-19
Pada dasarnya, vaksinasi diadakan bukan hanya bertujuan untuk memutus rantai penularan penyakit dan menghentikan wabah, tetapi juga dalam jangka panjang mengeliminasi atau bahkan memusnahkan penyakit itu sendiri.
Tujuan vaksinasi ini kiranya juga disematkan untuk penyakit Covid-19 akibat virus corona.
3. Menghindari penyakit saat dewasa
Seorang profesor di University of Alabama at Birmingham, Suzanne Judd, Ph.D menyatakan bahwa vaksin Covid-19 bisa memberikan dampak panjang pada kesehatan anak.
Judd mengamati bahwa penyakit menular sebelumnya menyebabkan masalah kesehatan setelah bertahun-tahun.
"Hal yang sama mungkin berlaku untuk Covid-19. Mengingat bahwa kami tidak tahu apa risiko masa depan yang mungkin terjadi karena memiliki infeksi Covid-19, itu adalah risiko besar yang harus ditanggung seseorang dengan kesehatan mereka," ujarnya.
Profesor tersebut mengatakan, ada kemungkinan bahwa Covid-19 bisa menjadi penyakit menahun atau menyerang seseorang minimal sekali seumur hidup, seperti cacar air.
4. Membantu melindungi generasi selanjutnya
Melansir Mayo Clinic, manfaat vaksin Covid-19 salah satunya adalah mencegah virus corona menyebar dan bereplikasi, yang memungkinkannya bemutasi dan mungkin menjadi lebih kebal terhadap vaksin.
Dengan menurunkan laju infeksi Covid-19 dan memutus mata rantai pandemi Covid-19, kita pun dapat melindungi generasi selanjutnya dari penderitaan panjang terinfeksi penyakit ini.
Baca Juga: Padahal Ada 3 Fungsi Besar PeduliLindungi, Menkes Sedih Beredar Sertifikat Vaksin Covid-19 Palsu
5. Melindungi orang lain
Vaksinasi Covid-19 bisa mencegah kita menyebarkan virus corona ke orang lain. Jika cakupan vaksinasi tinggi dan merata di suatu daerah, maka akan terbentuk kekebalan kelompok (herd immunity).
Kekebalan kelompok merupakan situasi di mana sebagian besar masyarakat terlindung atau kebal terhadap penyakit tertentu sehingga menimbulkan dampak tidak langsung (indirect effect), yaitu turut terlindunginya kelompok masyarakat yang rentan dan bukan merupakan sasaran vaksinasi.
Kondisi tersebut hanya dapat tercapai dengan cakupan vaksinasi yang tinggi dan merata.
Baca Juga: 2 Gejala Flu Parah dan Perlu Penanganan Dokter, Ini Ciri-cirinya
Baca Juga: Makanan Seperti Ini Bisa Tingkatkan Risiko Covid-19, Hati-hati
Sementara itu, epidemiolog dari Griffith University Dicky Budiman mengungkapkan, masa krisis varian Delta di Indonesia masih akan terus berlangsung hingga akhir September 2021.
"Masa kritis varian Delta ini masih akan berlangsung setidaknya sampai akhir September, karena rata-rata masa krisis Delta ini 12 mingguan, jadi belum selesai," ujar Dicky pada Minggu (05/09/2021), dikutip dari Tribunnews.com. (*)
View this post on Instagram
#hadapicorona
Source | : | Tribunnews.com,Kompas.id,GridHealth.ID |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar