B.1.1.7 alias varian Alpha juga berisi penghapusan kecil dalam kode genetik virus, yang disebut 69-70del, dan penghapusan itu membantu varian baru menghindari sistem kekebalan tubuh pada beberapa orang.
Varian Alpha Tidak Lebih Menular dan Membuat Lebih Parah
Apakah itu artinya B.1.1.7 lebih menular daripada bentuk virus lainnya? "Tidak ada bukti kuat, tetapi tampaknya kemungkinan besar," kata ahli biokimia Jeremy Luban di University of Massachusetts Medical School, dikutip dari NPR.org (22/12/2020).
"Jadi, jika seseorang bersin di dalam bus, varian baru lebih mungkin menginfeksi orang lain daripada bentuk virus sebelumnya," lanjutnya.
Seberapa cepat virus menyebar tergantung pada banyak faktor, termasuk perilaku masyarakat dalam suatu komunitas.
Artinya, apakah mereka memakai masker, menjaga jarak fisik dan menghindari pertemuan besar.
Faktor-faktor itu bisa lebih penting daripada apakah B.1.1.7 tiba di suatu komunitas, kata pakar virus Pei-Yong Shi di Cabang Medis Universitas Texas.
"Dengan semua intervensi manusia ini, sulit untuk memprediksi jalannya pandemi."
Saru hal yang harus dicatat, sejauh ini varian baru tampaknya tidak menyebabkan penyakit yang lebih parah.
Para ilmuwan belum mengetahui secara pasti karena varian ini baru muncul, namun sejauh ini, orang yang terkena B.1.1.7 tampaknya tidak semakin sakit.
"Sama sekali tidak ada bukti bahwa virus [varian] ini lebih mematikan," kata Luban.
"Sama sekali tidak ada yang menyarankan itu, dan saya tidak berpikir siapa pun yang saya kenal khawatir tentang kemungkinan itu," tegasnya.
Penularan Melalui Udara
Mengenai jalan penularannya sendiri, ada yang menyebut varian Alpha ini lebih banyak di udara.
Baca Juga: Kunci Sukses PTM Saat Pandemi Covid-19, Cegah Terjadinya Klaster Sekolah
Source | : | NPR.org - virus,Tribunnews - virus,Science.org - virus |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar