Dilansir Kompas.com dari Daily Mail (29/9/2021), pria yang tidak disebutkan identitasnya itu menggunakan leher botol yang diikatkan ke penisnya demi kepuasan seksual.
Ketika dia memutuskan memeriksakan diri dua bulan kemudian, dokter harus menggunakan pemotong kabel untuk membebaskan kelaminnya.
Tim dari Institut Sains Kesehatan Koirala mengatakan, penis pria itu membengkak karena kekurangan darah, dan terancam mengalami efek jangka panjang.
Tetapi pria 45 tahun tersebut disebut tidak mengaku mengapa kelaminnya sampai membengkak.
Dalam tulisan di jurnal International Journal of Surgery Case Reports, tim dokter menduga pasien malu sehingga tidak segera memeriksakan diri.
"Padahal, rasa malu itu adalah akar penyebab keterlambatan konsultasi bedah, membuat mereka terancam menderita komplikasi," ujar tim medis tersebut dilansir Daily Mail.
Dokter menerangkan, strangulasi penis kerap ditemukan di pasien dengan gangguan jiwa atau demi meningkatkan kepuasan seksual mereka.
Baca Juga: 6 Teknik Menunda Ejakulasi Bagi Pria yang Mengalami Ejakulasi DIni
Source | : | Kompas.com,Mayoclinic.org |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar