Pria itu dikabarkan tidak berani menceritakan perbuatannya kepada keluarganya selama dua bulan.
Selain itu, laki-laki tersebut juga dilaporkan menderita depresi akut, bahkan sebelumnya pernah mencoba bunuh diri.
Tim medis di Nepal awalnya gagal untuk mencabut leher botol plastik itu dengan peralatan yang biasa mereka gunakan.
Karena itu, mereka memutuskan memakai alat pemotong kabel.
Setelah penisnya "terbebas", pria itu disebut tidak lagi memeriksakan diri.
Dunia medis mengetahui kasus pertama strangulasi alat kelamin pada 1755 silam.
Sejak saat itu, mereka sudah menemukan puluhan kasus.
Mereka yang memakai metode itu menggunakan bermacam-macam medium.
Selain botol plastik, ada juga kasus yang menggunakan cincin, selotip, dan gantungan kunci.(*)
Baca Juga: 6 Alasan Mengapa Wanita Butuh Masturbasi, Bisa Perbaiki Mood
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL
Source | : | Kompas.com,Mayoclinic.org |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar