Budi melanjutkan Indonesia juga merencanakan untuk memulai uji klinis dari sejumlah obat-obat itu.
"Diharapkan di akhir tahun ini kita sudah bisa mengetahui obat-obat mana kira-kira cocok untuk kondisi masyarakat kita," imbuh mantan dirut Bank Mandiri ini.
Sementara itu diwartakan Kompas,com (4/10/2021) sebelumnya, bahwa pil antivirus Molnupiravir yang dikembangkan oleh perusahaan farmasi Merck & Co diklaim mampu mengurangi separuh risiko kematian atau rawat inap akibat Covid-19.
Melansir Antara, Sabtu (2/10/2021) klaim tersebut didasarkan pada data uji klinis tahap III yang melibatkan 775 pasien dengan gejala Covid-19 ringan dan sedang selama lima hari atau kurang.
Dalam uji klinis tersebut, masing-masing partisipan memiliki setidaknya satu faktor risiko mengalami sakit parah, seperti obesitas atau berusia uzur.
Selama lima hari, sebagian dari partisipan uji klinis tersebut diminta meminum Molnupiravir dua kali sehari di rumah.
Source | : | Tribunnews.com,Kompas.com |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar