GridHEALTH.id - Marshanda adalah salah satu artis yang secara terbuka mengungkapkan bahwa dirinya sedang berjuang melawan bipolar disorder yang sudah diidapnya sejak remaja.
Saat ini, ibu satu anak tersebut sedang menjalani healing journey di Amerika Serikat.
“Jadi sekarang gue mau sharing nih akhirnya, perjalanan healing journey gue di US,” kata Marshanda dalam video NEVER THIS NAKED Episode 3, Sabtu (2/10/2021).
Lewat video yang diunggah di kanal YouTubenya, MARSHED, Marshanda mengatakan bahwa dirinya saat ini sedang menjalani Terapi Ketamin.
Mantan artis cilik ini menjelaskan alasannya harus pergi jauh-jauh ke Negeri Paman Sam itu.
Dia mengungkapkan kalau di Indonesia, terapi yang dilakukannya tidak ada bahkan dianggap ilegal.
Marshanda juga menjelaskan bahwa ada dokter yang mengawasi proses terapi ketamin yang dijalankannya.
“Jadi ada psikiater yang mengawasi dan memastikan proses terapinya berjalan lancar,” ungkap Marshanda.
Selama menjalani terapi ketamin, tangan Marshanda diinfus cairan ketamin yang dicampur dengan saline solution, dengan dosis tertentu.
Marshanda mengatakan kalau terapi ketamin yang dilakukannya bertujuan untuk meredakan depresi dan membuat ia lebih mengenal dirinya sendiri.
Baca Juga: Pandemi Bikin Pikiran Kacau & Hati Galau, Yuk Coba 7 Jenis Meditasi Ini, Mana yang Cocok Untukmu?
Dia memutuskan untuk melakukan terapi ketamin setelah mendapat saran dari psikiater di Amerika Serikat dan melakukan riset terlebih dahulu.
Marshanda menemukan bahwa terapi ini banyak dilakukan oleh orang-orang yang memiliki Treatment Resistant Depression (TRD).
Dikutip dari Mayo Clinic (05/10/2021), TRD adalah situasi di mana seseorang yang sudah menjalani perawatan atau konsuling, namun gejala depresinya masih belum membaik.
Lalu, apa itu terapi ketamin?
Ketamin adalah obat yang diberikan melalui infus dalam dosis rendah. Terapi ini dilakukan untuk menghilangkan gejala depresi yang sulit diobati.
Efek terapi ketamin akan bertahan selama beberapa hari, hingga beberapa minggu kemudian. Biasanya diberikan dalam frekuensi yang menurun selama beberapa minggu.
Badan Pengawasa Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA), menyutujui terapi ini yang diberikan dan diawasi oleh penyedia layanan kesehatan. Agar bisa memantau kemungkinan efek samping yang serius dan menghindari potensi penyalahgunaan.
Melansir Pasicificpsychcenters, pasien yang menjalani terapi ini biasanya akan diinfus sebanyak enam kali selama dua hingga tiga minggu, sebagai bagian dari fase “induksi”.
Baca Juga: Meski Kebanyakan Penyakit Infeksi Virus Tidak Dapat Diobati Namun Dapat Dicegah, Ini Caranya
Setelah itu, periode pemeliharaan akan dimulai dan pasien biasanya diinfus satu kali setiap dua hingga enam minggu.
Dokter juga menggunakan terapi ketamin untuk mengobati gangguan bipolar, namun tidak dianjurkan untuk anak-anak atau pasien yang mengalami mania, psikosis aktif, atau penyakit kardiovaskular yang tidak stabil.(*)
Source | : | Mayo Clinic,YouTube,Pasicificpsychcenters |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar