GridHEALTH.id - Ibu hamil membutuhakn asupan gizi cukup dan seimbang untuk kesehatan ibu hamil dan bayi yang dikandunganya.
Sebenarnya semua kebutunan gizi bumil bisa terpenuhi asalkan setiap makan dalam sehari tiga kali, dengan pola makan gizi seimbang.
Bumil Kurang Kalsium Risiko Darah Tinggi
Nah, dari sekian banyak zat gizi yang dibutuhkan bumil, jangan lupa asupan Kalsium.
Ketahuilah kalsium dibutuhkan bayi dalam kandungan untuk pembentukan tulang dan sel-sel otaknya.
Bayi dalam kandungan sebenarnya tidak akan kekurangan kalsium, sebab jika asupan kalsium ibu kurang, bayi akan mengambil kalsium dna juga cadangan kalsium ibu.
Pengambilan kalsium ibu oleh bayi di kandungan, tidak akan menimbulkan gejala apa pun pada diri ibu.
Sebab jumlah kalsium yang diambil hanya sedikit (2,5% dari kalsium yang ada).
Baca Juga: Jika Ibu Hamil Sakit Demam Berdarah, Ini Gejalanya dan Pengobatannya
Tapi jika asupan kalsium ibu kurang atau difisit setiap harinya, kekurangan zat gizi ini pada saat hamil tetap menyimpan beberapa risiko. Khususnya bagi ibu.
Menurut data penelitian, peluang terjadinya tekanan darah tinggi dalam kehamilan akan meningkat bersamaan dengan kurangnya kalsium pada diri ibu hamil.
Bagiaman dengan mengejar kecukupan kalsium dengan supelementasi kalsium?
Mengenai perlu tidaknya suplemen kalsium pada ibu hamil masih pro dan kontra.
Sebab, hingga kini tak ada bukti meyakinkan bahwa pemberian tablet kalsium akan bermanfaat, terutama bagi ibu hamil yang telah memperoleh zat gizi ini dari makanannya sehari-hari (seperti susu, keju, mentega, daging, dan ikan).
Justru tablet kalsium--karena dapat berinteraksi dengan mikronutrien lain--dapat mengganggu penyerapan zat besi dalam saluran pencernaan.
Baca Juga: Pengobatan Rumahan untuk Mengatasi Infeksi Telinga Pada Bayi
Berdasarkan fakta inilah, The WHO Reproductive Health Library menekankan perlu adanya penelitian lanjutan sebelum bisa dikeluarkan rekomendasi yang jelas tentang tambahan kalsium dalam kehamilan.
Jumlah kebutuhan kalsium bagi ibu hamil sendiri sebesar 1.000 mg/hari selama kehamilan.
Kebutuhan DHA Meningkat Kebutuhannya di Trimeter III
Penting juga bumil mencukupi kebutuhan DHA harian.
DHA (Asam Dokosaheksonoat), adalah asam lemak yang dibutuhkan untuk pembentukan otak, retina maupun sistem saraf janin.
Sumber DHA terbanyak dan paling mudah didapat juga terserap tubuh dan dimanfaatkan, adalah dari makanan.
Sumber makanan kaya DHA adalah ikan-ikan besar seperti salmon dan paus, serta ganggang Cryptocodium cohnii.
Baca Juga: 3 Cara Menghilangkan Double Chin Tanpa Diet dan Obat, Apalagi Operasi
DHA penting diperhatikan oleh ibu hamil karena kebutuhannya meningkat saat trimester III kehamilan.
Hal ini seiring dengan percepatan perkembangan dan diferensiasi saraf janin.
Tapi American College of Obstetricians and Gynecologists maupun Royal College of Obstetricians and Gynecologists belum mengeluarkan rekomendasi mengenai suplemen DHA dalam kehamilan.
Dikhawatirkan konsumsi DHA yang berlebihan (lewat suplemen)--meski belum ditunjang oleh riset--dapat meningkatkan jumlah oksidan yang berpotensi merusak jaringan dalam tubuh janin.
Jadi untuk mengejar dan mencukupi kebutuhan DHA, dianjurkan dari makanan yang dikonsumsi setiap hari.
Selain dari ikan yang disebutkan di atas, juga bisa dapatkan dari telur, dan ikan kembung.
Vitamin A Cegah Hamil Anggur
Ketahuilah, hingga saat ini penyebab hamil anggur masih misteri.
Baca Juga: Kehamilan Paula Verhoeven, Hamil Tua Rajin Rawat Kulit Perut Cegah Stretch Mark
Dari sekian banyak teori yang pernah diungkapkan, belum ada penelitian klinis yang berhasil membuktikan teori penyebab hamil anggur.
Namun, salah satu kemungkinan yang dapat menerangkan terjadinya hamil anggur adalah faktor gizi.
Gizi yang dimaksud adalah yang mempunyai pengaruh terhadap aktivitas proliferasi (pelipatgandaan sel-sel yang sama) dan apoptosis (kematian sel-sel yang sudah tidak diperlukan oleh tubuh).
Pada hamil anggur, proliferasi yang menonjol adalah proliferasi sel trofoblas. Apa itu sel trofoblas? Begini, normalnya, setelah pembuahan, sel telur akan berkembang menjadi sekelompok sel (berjumlah ratusan). Sel-sel yang berada di dalam akan berkembang menjadi janin sementara sel-sel yang terletak di bagian luar akan membentuk trofoblas. Sel-sel yang membentuk trofoblas inilah yang kelak akan menjadi plasenta.
Pada hamil anggur, sel telur yang harusnya berkembang menjadi janin justru terhenti perkembangannya.
Yang terus berkembang malah sel-sel trofoblas tadi. Padahal, sel-sel yang terbentuk dari trofoblas ini mengalami kelainan, seperti tidak mengandung pembuluh-pembuluh darah di dalamnya. Kelompok sel inilah yang kemudian membengkak membentuk gelembung-gelembung berisi cairan, mirip anggur.
Baca Juga: 3 Langkah Persiapan Hamil bagi Ibu dengan Diabetes, Penting!
Nah, salah satu nutrisi yang memengaruhi aktivitas proliferasi, aktivitas apoptosis dan aktivitas degenerasi sel adalah vitamin A.
Penelitian yang dilakukan dalam kurun waktu 1990-2006, memperlihatkan risiko seorang perempuan hamil menderita hamil anggur yaitu 6,8 kali lebih besar, jika kadar vitamin A di dalam darahnya kurang.
Risiko itu dapat meningkat menjadi tujuh kali jika kehamilan tersebut merupakan kehamilan yang pertama.
Kadar vitamin A dalam darah yang rendah telah berlangsung lama dan telah terjadi sebelum kehamilan.
Baca Juga: Mengontrol Diabetes Anak Sebagai Pengganti Pengobatan Diabetes
Fakta ini terlihat dari 73,13% penderita hamil anggur, yang dalam deposit vitamin A-nya berada di bawah normal. Keadaan deposit di hati juga dimanifestasikan adanya gangguan fungsi hati.
Kekurangan kadar vitamin A disebabkan asupan makanan yang mengandung vitamin A relatif kurang.
Vitamin A dalam tubuh disimpan di hati. Tubuh yang menderita kekurangan vitamin A yang lama/kronis dimanifestasikan deposit vitamin A dalam hati yang kurang.
Vitamin A masuk ke dalam tubuh melalui makanan sebagai provitamin A (bahan baku vitamin A) atau retinol.
Retinol akan masuk ke dalam sel dan dimetabolisme menjadi asam retinoat. Asam retinoat di dalam sel bekerja mengontrol siklus sel atau proliferasi sel, meningkatkan aktivitas apoptosis.
Dari beberapa penelitian tentang vitamin A pada hamil anggur dapat diperlihatkan adanya benang merah, meski penelitian lebih lanjut masih diperlukan.(*)
Baca Juga: Kembali Langsing Setelah Melahirkan, Cukup Berikan ASI pada Bayi
Source | : | Buku Nakita |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar