Tapi jika asupan kalsium ibu kurang atau difisit setiap harinya, kekurangan zat gizi ini pada saat hamil tetap menyimpan beberapa risiko. Khususnya bagi ibu.
Menurut data penelitian, peluang terjadinya tekanan darah tinggi dalam kehamilan akan meningkat bersamaan dengan kurangnya kalsium pada diri ibu hamil.
Bagiaman dengan mengejar kecukupan kalsium dengan supelementasi kalsium?
Mengenai perlu tidaknya suplemen kalsium pada ibu hamil masih pro dan kontra.
Sebab, hingga kini tak ada bukti meyakinkan bahwa pemberian tablet kalsium akan bermanfaat, terutama bagi ibu hamil yang telah memperoleh zat gizi ini dari makanannya sehari-hari (seperti susu, keju, mentega, daging, dan ikan).
Justru tablet kalsium--karena dapat berinteraksi dengan mikronutrien lain--dapat mengganggu penyerapan zat besi dalam saluran pencernaan.
Baca Juga: Pengobatan Rumahan untuk Mengatasi Infeksi Telinga Pada Bayi
Berdasarkan fakta inilah, The WHO Reproductive Health Library menekankan perlu adanya penelitian lanjutan sebelum bisa dikeluarkan rekomendasi yang jelas tentang tambahan kalsium dalam kehamilan.
Jumlah kebutuhan kalsium bagi ibu hamil sendiri sebesar 1.000 mg/hari selama kehamilan.
Kebutuhan DHA Meningkat Kebutuhannya di Trimeter III
Penting juga bumil mencukupi kebutuhan DHA harian.
DHA (Asam Dokosaheksonoat), adalah asam lemak yang dibutuhkan untuk pembentukan otak, retina maupun sistem saraf janin.
Sumber DHA terbanyak dan paling mudah didapat juga terserap tubuh dan dimanfaatkan, adalah dari makanan.
Sumber makanan kaya DHA adalah ikan-ikan besar seperti salmon dan paus, serta ganggang Cryptocodium cohnii.
Baca Juga: 3 Cara Menghilangkan Double Chin Tanpa Diet dan Obat, Apalagi Operasi
Source | : | Buku Nakita |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar