GridHEALTH.id - Setelah varian Delta, lalu varian Mu, dan setelah itu entah apa lagi. Munculnya virus-virus corona di banyak negara memunculkan kekhawatiran varian lain yang mungkin muncul. Pertanyaannya, apakah varian baru virus corona akan terus bermunculan dan akankah berhenti?
Sayangnya, jawabannya adalah ya selama virus penyebab pandemi itu terus menjangkiti manusia. Tapi itu tidak berarti varian baru akan terus muncul secara teratur, atau mereka akan lebih berbahaya.
Dengan lebih dari separuh dunia masih belum divaksinasi, virus kemungkinan akan terus menemukan orang untuk menginfeksi dan mereplikasi di dalamnya selama beberapa bulan atau tahun yang akan datang.
Dan setiap kali virus membuat salinan dirinya sendiri, mutasi kecil bisa terjadi. Perubahan itu bisa membantu virus bertahan hidup, menjadi varian baru.
Tetapi itu tidak berarti virus akan terus berkembang dengan cara yang sama sejak muncul pada akhir 2019.
Ketika virus menginfeksi spesies baru, ia perlu beradaptasi dengan inang baru untuk menyebar lebih luas, kata Andrew Read, pakar virus di Pennsylvania State University, Amerika Serikat.
Baca Juga: Mengenal Berbagai Varian Virus Corona, Apa dan Bagaimana Kategorinya
Baca Juga: Ilmuwan Inggris Berhasil Identifikasi, Dunia Hadapi 4000 Varian Virus Corona Penyebab Covid-19
Baca Juga: Tiga Jenis Minuman Sangat Tidak Disarankan Bagi Penyandang Diabetes
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), sejauh ini varian Delta diketahui dua kali lebih menular dari versi virus sebelumnya.
Dan meskipun masih bisa bermutasi menjadi lebih menular, mungkin tidak akan melipatgandakan tingkat penularannya lagi, kata Dr. Adam Lauring, pakar virus dan penyakit menular di University of Michigan di Amerika Serikat.
“Kami telah melihat tahap evolusi cepat untuk virus. Ada kemungkinan virus itu bisa menjadi lebih mematikan, tetapi tidak ada alasan evolusioner untuk itu terjadi. Orang yang sangat sakit juga cenderung tidak bersosialisasi dan menyebarkan virus ke orang lain," kata Luring.
Para ahli sedang mengamati untuk melihat apakah varian yang muncul bisa lebih baik dalam menghindari perlindungan yang dikembangkan orang dari vaksinasi dan infeksi.
Semakin banyak orang yang disuntik, virus tersebut harus dapat menyebar melalui orang yang memiliki kekebalan tertentu agar dapat bertahan hidup, kata Dr. Joshua Schiffer, pakar virus di Pusat Penelitian Kanker Fred Hutchinson.
“Virus dapat mengalami mutasi yang membuat respons imun menjadi kurang efektif,” katanya.
Baca Juga: Pintar Cara Mengelola Amarah Agar Tak Berdampak Pada Kesehatan
Baca Juga: Tetap Tak Tergantikan, ASI Meningkatkan Kekebalan Terhadap Penyakit Infeksi Bayi
Jika itu terjadi, para ilmuwan dapat merekomendasikan agar formula vaksin diperbarui secara berkala, seperti halnya suntikan flu tahunan.(*)
Source | : | Reuters,Journal BMJ Global Health |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar