GridHEALTH.id - Pseudogout sering disebut juga penyakit deposisi kalsium pirofosfat atau CPPD, istilah umum "pseudogout" diciptakan untuk kesamaan kondisi dengan asam urat.
Pseudogout merupakan bentuk radang sendi yang ditandai dengan pembengkakan yang tiba-tiba dan menyakitkan pada satu atau lebih sendi.
Periode sakitnya ini dapat berlangsung selama berhari-hari atau berminggu-minggu dan sendi yang paling sering terkena adalah lutut.
Deposit kristal dalam sendi menyebabkan kedua kondisi tersebut, meskipun jenis kristal berbeda untuk setiap kondisi.
Tidak jelas mengapa kristal terbentuk di persendian dan menyebabkan pseudogout, tetapi risikonya meningkat seiring bertambahnya usia. Perawatan dapat membantu menghilangkan rasa sakit dan mengurangi peradangan.
Gejala pseudogout paling sering dirasakan lutut. Lebih jarang, pergelangan tangan dan pergelangan kaki. Dalam banyak kasus, tidak ada gejala.
Baca Juga: 5 Gejala Dini Peringatan Bahwa Asam Urat Sudah Ada di Tubuh Kita
Baca Juga: Healthy Move, 4 Latihan Terbaik Meratakan dan Mengencangkan Perut
Namun, selama serangan pseudogout, sendi yang terkena biasanya terlihat bengkat, terasa hangat dan sangat menyakitkan.
Sebaiknya segera buat janji dengan dokter jika mengalami nyeri sendi dan pembengkakan yang tiba-tiba dan intens.
Pseudogout telah dikaitkan dengan adanya kristal kalsium pirofosfat dihidrat di dalam sendi yang terkena.
Kristal ini menjadi lebih banyak seiring bertambahnya usia, muncul di hampir setengah populasi yang lebih tua dari usia 85 tahun.
Tetapi kebanyakan orang yang memiliki endapan kristal ini tidak pernah mengembangkan pseudogout. Tidak jelas mengapa beberapa orang memiliki gejala dan yang lainnya tidak.
Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko pseudogout meliputi:
- Usia yang lebih tua. Risiko mengembangkan pseudogout meningkat seiring bertambahnya usia.
Baca Juga: CDC Sebutkan Pemberian Disinfektan Tidak Perlu Sering Dilakukan, Cuci Tangan Lebih Utama
Baca Juga: Sistem Kekebalan Tubuh Lemah Bisa Membuat Panu Muncul, Studi
- Trauma sendi. Trauma pada sendi, seperti cedera serius atau pembedahan, meningkatkan risiko pseudogout pada sendi tersebut.
- Kelainan genetik. Di beberapa keluarga, kecenderungan untuk mengembangkan pseudogout adalah keturunan. Orang-orang ini cenderung mengembangkan pseudogout pada usia yang lebih muda.
- Ketidakseimbangan mineral. Risiko pseudogout lebih tinggi bagi orang yang memiliki kalsium atau zat besi berlebihan dalam darahnya atau terlalu sedikit magnesium.
- Kondisi medis lainnya. Pseudogout juga telah dikaitkan dengan kelenjar tiroid yang kurang aktif atau kelenjar paratiroid yang terlalu aktif.
Baca Juga: 6 Ciri Kehamilan Kembar Yang Jadi Dambaan, Ini Waktu Bisa Terdeteksi
Baca Juga: WHO : 'Vaksinasi Tidak Memadai Bertanggungjawab Atas Lonjakan Covid-19 di Eropa'
Penting diketahui, deposit kristal yang terkait dengan pseudogout juga dapat menyebabkan kerusakan sendi, yang dapat menyerupai tanda dan gejala osteoarthritis atau rheumatoid arthritis. Oleh sebab itu lakukan langkah-langkah pencegahan. (*)
Source | : | Mayo Clinic,Health Line |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar