GridHEALTH.id - Masalah menstruasi merupakan istilah untuk menggambarkan perubahan yang terjadi dari pola pendarahan ketika seorang wanita haid.
Diketahui, siklus menstruasi normalnya berlangsung selama 21-35 hari, dengan lama menstruasi rata-rata hingga satu minggu.
Baca Juga: Usia Seorang Wanita Jadi Salah Satu Faktor Risiko Masalah Menstruasi
Menstruasi adalah porses peluruhan dinding rahim yang terjadi setiap bulannya pada seorang wanita, ketika tidak terjadi pembuahan.
Meski terjadi setiap bulan, tidak semua wanita memiliki siklus menstruasi yang sama. Ada yang siklusnya teratur setiap bulan, tapi ada pula yang tidak.
Siklus menstruasi yang berantakan ini, merupakan salah satu ciri seseorang mengalami masalah menstruasi.
Baca Juga: Tanda Masalah Menstruasi, Salah Satunya Siklus Haid Berantakan
Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan, dr Gorga I.V.W Udjung, Sp.OG dari RSIA Bunda Jakarta mengatakan, terdapat beragam penyebab yang membuat seorang perempuan mengalami gangguan haid.
“Penyebab gangguan haid ini beragam ya, banyak faktor yang ikut berperan di situ. Tapi kebanyakan, karena haid ini berhubungan dengan hormon, jadi penyebab paling sering karena adanya gangguan hormon atau hormonal imbalance,” kata dokter Gorga kepada GridHEALTH dalam liputan khusus, Rabu (10/11/2021).
Selain ketidakseimbangan hormon, masalah menstruasi juga bisa terjadi karena stres atau kondisi medisi tertentu.
Masalah menstruasi yang mungkin paling sering dialami oleh seorang wanita adalah nyeri haid. Kondisi ini disebut dengan dismenorea.
“Gangguan haid, di mana terjadi rasa nyeri. Bisa muncul sebelum haid atau munculnya juga saat haid,” kata dokter Gorga.
Selain itu, dia juga menjelaskan mengenai beberapa masalah menstruasi lain, yang bisa dialami oleh seorang wanita.
Baca Juga: Baru Selesai Makan Tapi Sudah Lapar Lagi? Ini 6 Penyebabnya
Berikut ini adalah beberapa masalah menstruasi yang bisa dialami oleh seorang wanita, selain dismenorea:
1. Amenorea
Ini adalah kondisi ketika seorang wanita mengalami masalah pada siklus menstruasinya dan menyebabkan ia tidak menstruasi. Padahal, haid biasanya terjadi setiap bulan pada wanita.
Terdapat dua kategori, primer dan sekunder. Primer, seorang wanita tidak pernah menstruasi sama sekali sejak masa pubertas dan sekunder, tiba-tiba saja tidak menstruasi meskipun sebelumnya haid dengan normal.
2. Menorrhagia
Dokter Gorga menjelaskan, bahwa menorrhagia merupakan kondisi ketika volume darah menstruasi terlalu banyak, melebihi jumlah normal hariannya 30-40 CC.
Baca Juga: Semakin Sehat Asupan Makanannya, Semakin Bahagia si Anak, Studi
3. Premenstrual dysphoric disorder
Premenstrual syndrome atau yang dikenal dengan PMS, sudah banyak diketahui oleh orang-orang.
Namun, tidak dengan premenstrual dysphoric disorder yang dapat berdampak pada suasana hati seorang wanita.
“Premesntrual dysphoric disorder adalah PMS yang lebih berat atau kelanjutan dari PMS,” ujar dokter Gorga.
4. Oligomenorea
Sementara itu, oligomenorea adalah gangguan menstruasi yang menyebabkan siklus haid seseorang menjadi lebih panjang dari waktu normalnya.
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar