GridHEALTH.id - Awal November lalu disela-sela ramainya berita Covid-19 dan kekhawatiran terjadinya gelombang tiga, ada informasi menarik prihal alat kontrasepsi.
Di sosial media TikTok, ada unggahan prihak alat kontrasepsi yang menyita perhatian masyarakat.
Sampai-sampai video yang diunggah pada 13 November 2021 ditonton sebanyak 1,7 juta kali.
Baca Juga: Program Pengobatan HIV/AIDS Permudah Pasien Hidup Dengan Penyakitnya
Video mengenai alat kontrasepsi tersebut mengulas mengenai alat kontrasepsi koyo.
Dalam sebuah video ditunjukkan cara penggunaan koyo KB yang ditempelkan pada kulit seseorang.
“Koyo KB itu kandungannya sama dengan pil KB kombinasi, yaitu estrogen dan progesterone,” ujar akun tersebut.
Dalam unggahan juga dijelaskan bahwa koyo KB bisa ditempel pada bagian lengan bagian atas, punggung, perut atau pantat.
Pengunggah pun menuliskan, Udah pernah denger tentang Koyo KB belum? ##samasamabelajar ##kesehatan ##pilkb ##kesehatanwanita.
Sudah tahu kah mengenai alat kontrasepsi koyo?
Baca Juga: Faringitis Bikin Sulit Menelan, Ini 5 Pengobatan Alami untuk Meredakannya
Apa Itu Alat Kontrasepsi?
Kontrasepsi yaitu pencegahan terbuahinya sel telur oleh sel sperma (konsepsi) atau pencegahan menempelnya sel telur yang telah dibuahi ke dinding rahim.
Alat atau metode kontrasepsi secara umum bisa digunakan oleh laki-laki maupun perempuan dan memiliki tanggal kadaluwarsa.
Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2017 penggunaan kontrasepsi telah meningkat di bnyak bagian dunia, terutama di Asia dan Amerika Latin dan terendah di Sub-Sahara Afrika.
Secara global, menurut data WHO 2017, pengguna kontrasepsi modern telah meningkat tidak signifikan dari 54 % pada tahun 1990 menjadi 57,4% pada tahun 2016. Di Afrika dari 23,6% menjadi 27,6%, di Asia telah meningkat dari 60,9% menjadi 61,6%, sedangkan Amerika latin dan Karibia naik sedikit dari 66,7% menjadi 67,0%.
Baca Juga: Pemeriksaan Pertama Kehamilan dengan USG, Apa yang Bisa Diketahui?
Kontrasepsi yang baik harus memiliki syarat-syarat antara lain aman, dapat diandalkan, sederhana (sebisa mungkin tidak perlu dikerjakan oleh dokter), murah, dapat diterima oleh orang banyak, dan dapat dipakai dalam jangka panjang.
Sampai saat ini belum ada metode atau alat kontrasepsi yang benar-benar efektif 100%.
Tingkat efektifitas dari kontrasepsi tergantung dari usia, frekuensi melakukan hubungan seksual dan yang terutama apakah penggunaan kontrasepsi tersebut secara benar.
Banyak metode kontrasepsi yang memberikan tingkat efektifitas hingga 99% jika diguakan secara tepat.
Baca Juga: Ganggu Kesehatan dan Kesuburan, Begini Cara Cegah Gangguan Haid
Jenis Alat dan Metode Kontrasepsi
Ada banyak alat kontrasepsi yaitu pil kb, suntik, implant, IUD, kondom, tubektomi, vasektomi, senggama terputus, spermisida, diafragma, Patch (koyo kbortho evra).
Manfaat alat kontrasepsi yaitu untuk menekan angka kelahiran, namun ternyata selain untuk menekan angka kelahiran, metode dan alat kontrasepsi ada juga yang berguna untuk kesehatan, salah satunya yaitu pil KB.
Dalam pil KB terkandung hormon bernama estrogen dan progesterone yang berguna untuk mengurangi aktivitas rahim dan untuk menghambat pelepasan sel telur (ovulasi).
Dari penghambatan pelepasan sel telur (ovulasi) inilah maka pembentukan kista yang berada dalam rahim atau payudara bisa ditekan keberadaannya.
Selain itu juga bisa mencegah penyakit lain seperti tumor dan kanker rahim. Hormon progesteron juga bekerja dalam mengentalkan lendir pada bagian rahim, sehingga sperma dan kuman yang masuk dapat dicegah dan bisa terhindar dari berbagai penyakit kelamin.
Baca Juga: Saat Libur Nataru, Pemerintah Bakal Terapkan PPKM Level 3 di Seluruh Indonesia
Adapun alat kontrasepsi Koyo yang sedang viral, disebut juga alat kontrasepsi Koyo ortho evra.
Koyo ortho evra, melansir dppkbpmd.bantulkab.go.id (4/2/2021) digunakan dengan cara ditempelkan pada kulit dan diganti setiap seminggu sekali selama 3 minggu.
Cara kerja koyo ini adalah dengan melepaskan hormon yang sama efektifnya dengan yang terdapat dalam pil KB.
Kelebihan alat kontrasepsi Koyo:
* Tidak perlu repot mengingat untuk mengonsumsi pil
* Haid menjadi lebih lancar dan mengurangi kram saat haid
Kekurangan alat kontrasepsi Koyo:
Baca Juga: Urine Keruh atau Berbusa, Ini 7 Tanda Penyakit Ginjal Stadium Awal
* Harga relatif mahal
* Tidak memberikan perlindungan terhadap penyakit menular seksual
* Bisa menyebabkan efek samping yang serupa dengan efek samping pil KB.
Mengenai alat kontrasepsi Koyo, Guru Besar Farmasi UGM, Prof. Zullies Ikawati menjelaskan bahwa koyo KB, suntik atau pil KB sama kegunaannya, yaitu sebagai alat kontrasepsi.
Termasuk juga kandungan bahan-bahan di dalamnya.
Perbedaan dari alat kontrasepsi tersebut adalah pada cara pemakaiannya. “Secara umum isinya sama yaitu hormon estrogen dan progestin,” kata Zullies, dilansir dari Kompas.com (16/11/2021).
Menurutnya koyo dalam istilah farmasi disebut dengan patch yakni bentuk sediaan transdermal di mana obat akan masuk ke dalam tubuh melalui kulit dan nantinya akan masuk ke pembuluh darah.
Baca Juga: Tidak Saja Anti Air, Daun Talas Menolak Bala Penyakit Bagi yang Rutin Mengonsumsinya
Karena kandungannya sama, Zullies mengatakan, keamanan dan efektivitasnya sama dengan alat kontrasepsi lainnya. Dengan catatan, selama digunakan sesuai dengan aturannya.
Tapi ingat, Zullies mengimbau, pemilihan jenis kontrasepsi untuk pertama kalinya sebaiknya berkonsultasi dengan dokter ahli.
Lebih lanjut ia mengingatkan penggunaan koyo KB perlu berhati-hati.
Sebab meskipun bentuknya seperti obat luar yang hanya ditempelkan, namun bisa bersifat sistemik karena obat akan masuk ke pembuluh darah dan akan beredar ke seluruh tubuh.
“Jika ada orang-orang yang dikontraindikasikan terhadap kontrasepsi hormonal, juga akan dikontraindikasikan (tidak boleh menggunakan) dengan bentuk koyo ini,” paparnya.(*)
Baca Juga: Penyuka Telur Asin Waspada, Bisa Tingkatkan Kolesterol, Memicu Stroke Hingga Penyakit Jantung
Source | : | Dppkbpmd.bantulkab.go.id |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar