GridHEALTH.id - Menurut hasil penelitian dan pendapat ilmuan, vaksinasi Covid-19 saat ini diperlukan untuk menciptakan herd immunity secara gelobal.
Sehingga, semakin banyak manusia di bumi yang mendapatkan vaksin Covid-19, semakin luluh lantak ruang gerak virus corona baru penyebab Covid-19.
Walau demikian faktanya, masih saja ada orang-orang yang tidak memercayainya.
Mereka yang tidak memercayai ini adalah kelompok antivaksin dan pengikutnya.
Kelompok antivaksin bukan baru kali ini saja hadir dan selalu memengaruhi masyarakat.
Sejak sebelum pandemi Covid-19, kelompok antivaksin sudah ada dan terus berkembang.
Mereka menolak segala bentuk vaksinasi dengan segala argumentasinya.
Tapi lucunya kelompok antivaksin ini seolah lepas tangan jika ada anggotanya atau pengikutnya yang mendapat hal yang tidak diinginkan karena tidak divaksin.
Baca Juga: Maturity Onset Diabetes of the Young (MODY), Bentuk Diabetes Genetik
Hal ini dikui dan disesali betul oleh seorang perempuan satu ini.
Sebagai pengikut antivaksin, dirinya menolak untuk mendapat vaksinasi Covid-19.
Tapi setelah terkena akibatnya tidak divaksin, teman-temanya yang antivaksin dan kelompok antivaksin tidak ada yang mempedulikannya.
Dirinya harus sendiri mengatasi penderitannya akibat infeksi Covid-19.
Ia mengaku tertular Covid-19 dan 8 kali nyaris mati karena serangan jantung selama dirawat.
Perempuan ini jantungnya berhenti beberapa kali setelah dirinya dilaporkan terjangkit virus mematikan itu.
Bahkan sampai mengalami sepsis selama perawatan yang diterima sejak Agustus lalu di Rumah Sakit Warrington, Cheshire, Inggris, setelah jantungnya berhenti beberapa kali setelah dirinya dilaporkan terjangkit virus mematikan itu.
Menurut informasi Gemma Roberts memutuskan untuk tak melakukan vaksinasi Covid-19 karena mempercayai omongan para anti-vaksin.
“Saya ingat berkata kepada dokter dan perawat untuk tak membiarkan saya mati,” katanya, dilansir dari KompasTV (22/11/2021) yang mengutip Daily Star.
“Tetapi saya kemudian sempat berpikir, akan mati di sini. Saya seharusnya divaksin sebelumnya. Saya pikir semua orang seharusnya seperti itu,” ujar dia.
“Saya salah satu orang yang takut disuntik. Saya mendengar, hal itu membuat orang mati,” tambahnya.
Perempuan berusia 35 tahun itu menjadi pengikut antivaksin karena telah dicuci otak oleh bualan orang-orang yang anti-vaksin.
“Kami tidak divaksinasi dan tak mengalami kondisi kesehatan yang berbahaya. Kami hanya sedikit gemuk, itu saja. Dokter menyelamatkan nyawa kami.”
“Saya ingin orang lain tahu untuk tak percaya pada sampah anti-vaksin. Kami dicuci otak,” tambahnya.(*)
Baca Juga: Penyesalan Penolak Vaksinasi Usai Alami Henti Jantung Karena Covid-19
Source | : | KompasTV,dailysatr.co.uk |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar