GridHEALTH.id -Berolahraga adalah salah satu kegiatan penting yang harus dilakukan oleh para penyandang diabetes (diabetesi).
Bahkan berolahraga dianjurkan setelah makan bagi penyandang diabetes karena dapat menjaga keseimbangan gula darah dan mengurangi risiko penyakit jantung.
Bagi yang mengidap diabetes, terutama diabetes tipe 2, kita harus mempertahankan kadar gula sekitar 160 mg/dl dalam waktu dua jam setelah makan.
Menurut penelitian, olahraga dapat mengurangi konsentrasi glukosa. Karena itu, kita perlu berolahraga kurang lebih sekitar 30 menit setelah makan.
Saat berolahraga, jumlah kalori yang terbakar dalam tubuh diharapkan sama dengan jumlah kalori yang masuk. Ini akan memperkecil kemungkinan menimbunnya lemak, yang dapat meningkatkan kadar gula darah dalam tubuh.
Dalam buku Eat What You Love yang ditulis oleh Michelle May MD, dalam setiap menit melakukan aktivitas olahraga, kita dapat menurunkan gula darah sebanyak satu poin.
Baca Juga: Mari Melawan 'Takdir', Meski Ada Faktor Genetik Dalam Diabetes Tapi Bisa Dilawan Dengan Cara Ini
Dengan berolahraga selama 30-45 menit, kita akan menurunkan kadar gula darah rata-rata 30-45 poin.
Jadi, misalnya gula darah adalah 200 mg/dl dan kita berolahraga selama 45 menit, maka gula darah Anda akan turun menjadi 155 mg/dl.
Dilansir dari American Diabetes Association, ada dua olahraga yang dianjurkan bagi penyandang diabetes, dari segi kenyamanan, keamanan, dan tentu saja bermanfaaat menurunkan gula darah;
1. Jalan kaki
Jalan kaki adalah satu bentuk aktivitas fisik yang paling direkomendasikan karena mudah dilakukan. Jalan kaki tidak hanya baik untuk kesehatan fisik, namun juga kesehatan mental karena efeknya yang merileksasi.
Salah satu manfaat jalan kaki untuk diabetes adalah efektif mengontrol kadar gula darah.
Penelitian menunjukkan bahwa jalan kaki bisa membantu menurunkan kadar gula darah, sehingga otomatis membantu mengontrol diabetes.
Dalam satu penelitian terhadap penyandang diabetes tipe 1, peserta diberi pilihan untuk berjalan kaki selama 30 menit setelah makan, atau mengonsumsi makanan dalam porsi yang sama namun tidak melakukan aktivitas apapun setelahnya.
Hasilnya menunjukkan bahwa peserta yang memilih jalan kaki setelah makan mengalami peningkatan kadar gula darah sekitar 4.5 mmol. Sementara itu, peserta yang tidak berjalan kaki setelah makan mengalami kenaikan kadar gula darah sebanyak 7 mmol.
Baca Juga: Sering Tanpa Gejala Dini, Ini Perlunya Tes Ginjal Secara Rutin
Baca Juga: Jumlah Pengguna Kacamata Minus Meningkat Selama Pandemi Covid-19
Penurunan kadar gula darah dengan berjalan kaki juga ditemukan pada penyandang diabetes tipe 2, diabetes gestasional, bahkan orang-orang yang tidak memiliki diabetes.
Secara umum, manfaat jalan kaki untuk diabetes, khususnya selama 30 menit hingga satu jam, membantu menyerap gula darah, sehingga mencegah peningkatan kadarnya di pembuluh darah.
Efek ini bertahan hingga berjam-jam atau bahkan berhari-hari, namun tidak permanen. Inilah mengapa jalan kaki dengan rutin disarankan, supaya efeknya juga selalu bisa dirasakan penyandang diabetes.
Tetapi perlu diperhatikan sebelum jalan kaki. Kesehatan kaki itu sangat penting untuk penyandang diabetes.
Pasalnya, luka atau lecet di kaki sangat sulit terdeteksi karena mati rasa pada kaki merupakan gejala diabetes yang umum.
Luka pada penyandang diabetes membutuhkan waktu lama untuk sembuh dan juga mudah terkena infeksi karena gejala diabetes lainnya adalah penurunan aliran darah dalam pembuluh darah kecil.
2. Berlari
Berlari dapat membakar kalori dalam jumlah banyak, dan dapat membantu diabetesi untuk mengontrol jumlah gula dalam darah. Saat berlari, diabetesi dapat meningkatkan sensitivitas tubuhnya terhadap insulin.
Baca Juga: Ingin Berhenti Merokok? Tak Sekadar Niat Tapi Lakukan Hal Ini!
Apa lagi keuntungan olahraga berlari bagi penyandang diabetes? Tubuh kita terdiri dari air, jaringan lemak, otot, tulang, dan lain sebagainya.
Dengan berlari, kita dapat mengurangi timbunan lemak tubuh dan meningkatkan massa otot.
Otot dikenal sebagai jaringan dengan metabolisme yang cukup aktif dan memerlukan kalori lebih banyak dibandingkan sel-sel lainnya.
Berlari akan membakar lemak tubuh, meningkatkan massa otot, mengurangi resistensi insulin, dan memperbaiki regulasi tekanan darah.
Tetapi sebelum memulai olahraga lari, penyandang diabetes harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter mengenai durasi dan frekuensi lari yang boleh dilakukan.
Dokter juga bisa membantu diabetesi untuk membuat perencanaan olahraga. Selain itu, jangan lupa untuk mengecek gula darah sebelum dan sesudah lari.
Lakukan pemanasan dan pendinginan selama kurang lebih lima menit. Siapkan juga air minum yang cukup untuk dibawa agar tubuh tetap terhidrasi, obat yang diresepkan dokter, dan makanan atau camilan sesuai rekomendasi dokter.
Baca Juga: Studi: Makan Makanan Pedas Ternyata Dapat Memperpanjang Umur
Baca Juga: Minum Air Putih Harus Sesuai Dosis Obat Saat Diminum, Ini Alasannya
Ajak pula orang-orang terdekat untuk membantu memantau perencanaan olahraga dan keselamatan selama melakukan olahraga. (*)
Source | : | American Diabetes Association,The British Journal of Sport Medicine,Sun Life |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar