Melansir Mayo Clinic, anosmia yang dialami oleh para pasien Covid-19, kemungkinan terjadi karena kerusakan sel-sel yang mendukung dan membantu neuron penciuman.
Sel-sel yang membantu neuron penciuman tersebut, disebut eengan sel sustentacular.
Sel tersebut dapat beregenerasi dari sel induk, sehingga membuat pasien Covid-19 akan mengalami anosmia atau kehilangan kemampuan penciuman.
Baca Juga: Bingung Bedakan Sakit Tenggorokan Karena Infeksi Bakteri Atau Virus, Lihat Gejalanya Ini
Sekitar 90% kasus anosmia akan mengalami pemulihan selang empat minggu setelah dinyatakan sembuh dari Covid-19.
Akan tetapi pada sebagian penyintas Covid-19, anosmia bisa bertahan lebih lama.
Anosmia menjadi salah satu gejala awal yang dirasakan oleh pasien Covid-19. Tapi terkadang hilangnya kemampuan indera penciuman ini juga tidak disadari.(*)
Source | : | Mayo Clinic,JAMA Network |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar