GridHEALTH.id - Para pakar kesehatan sering memperingatkan, tubuh boleh besar atau gemuk, tetapi perut tidak boleh buncit alias lemak perut berkumpul di situ.
Lemak perut yang berkumpul membentuk perut buncit bukan lagi menjadi tanda kesejahteraan, tetapi menunjukkan tanda kesehatan yang tidak baik.
Untuk memahami apa yang membuat kita rentan untuk mengembangkan lemak perut, pertama-tama penting untuk memahami jenis lemak.
Tubuh kita terdiri dari dua jenis lemak. Lemak subkutan yang ditemukan di bawah kulit dan lemak visceral yang merupakan lemak yang lebih dalam dan menutupi beberapa organ penting seperti hati dan pankreas.
Lemak visceral membantu melindungi organ-organ dari kerusakan apa pun, tetapi jika kita memilikinya terlalu banyak, maka itu berkembang menjadi perut yang menonjol yang dapat menempatkan kita pada risiko beberapa penyakit gaya hidup.
Faktanya, banyak penelitian terbaru menyimpulkan memiliki perut buncit (juga dikenal sebagai lemak perut/abdominal adiposity) berisiko mengalai penyakit kardiometabolik.
Baca Juga: Cara Alami Mengusir Lemak di Perut Dengan Konsumsi Jus Lidah Buaya
Baca Juga: Kaki Sering Kram, Dari Sekadar Lelah Hingga Tanda Ginjal Bermasalah
Namun, belum dapat dibuktikan apakah berhubungan langsung dengan obesitas atau berperan sebagai penyebab.
Menurut bukti genetik terbaru, orang yang membawa lebih banyak lemak di perut mereka dibandingkan dengan lemak di pinggul atau paha, memiliki risiko lebih besar terkena penyakit jantung dan diabetes.
Berdasarkan laporan terbaru yang diterbitkan dalam Journal JAMA, orang yang memiliki rasio pinggang ke pinggul yang lebih tinggi juga mungkin memiliki kadar trigliserida, glukosa 2 jam, dan tekanan darah sistolik (lebih tinggi) yang lebih tinggi.
Semua faktor ini dapat bertindak sebagai penanda utama penyakit jantung. Selain itu, sel-sel lemak perut melepaskan bahan kimia yang mencegah pembersihan lemak dari darah dan menyebabkan tingkat yang lebih tinggi dari lipoprotein kaya trigliserida.
Sifat-sifat lemak visceral sangat berbeda dengan lemak di bagian tubuh lainnya, namun sangat sedikit yang diketahui tentangnya dan faktor-faktor yang menyebabkan tubuh berbentuk apel atau pir.
Lebih lanjut, sulit untuk menilai hal yang sama pada model hewan karena mereka memiliki distribusi lemak tubuh yang sangat berbeda dari manusia.
Maka itu dokter menyarankan bahwa penting untuk memahami bagaimana mengubah distribusi lemak tubuh dan menghilangkan lemak perut dapat membantu dalam jangka panjang.
Ini juga akan membantu dalam mengembangkan perawatan yang aman dan efektif untuk menurunkan berat badan. Kebanyakan dokter dan ahli kesehatan sebagian besar menekankan pada berat keseluruhan atau BMI dan bukan bagian di mana kita menyimpan lemak maksimum.
Baca Juga: Penyakit Infeksi Paru-paru, Fakta Mengapa Wanita Lebih Jarang Terkena
Baca Juga: 6 Cara Mencegah Stroke dan Faktor Risiko yang Penting Diketahui
Namun, penelitian ini menunjukkan bahwa rasio pinggang dan pinggul merupakan faktor risiko yang sama pentingnya untuk diabetes dan penyakit jantung. (*)
Source | : | Journal of American College of Cardiology,JAMA Cardiology,The Journal of the American Medical Association (JAMA) |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar