GridHEALTH.id - Kanker payudara bukan saja berisiko pada perempuan. Pria pun bisa mengalami kanker payudara.
Sebab, walau ukurannya kecil, pria pun mempunyai payudara seperti perempuan.
Pria dan perempuan sama-sama memiliki jaringan payudara. Berbagai hormon dalam tubuh perempuan merangsang jaringan payudara untuk tumbuh menjadi payudara penuh.
Tubuh laki-laki biasanya tidak menghasilkan banyak hormon perangsang payudara.
Akibatnya, jaringan payudara mereka biasanya tetap rata dan kecil. Namun, ada beberapa pria dengan payudara berukuran sedang atau besar. Biasanya payudara ini hanyalah gundukan lemak.
Namun terkadang pria dapat mengembangkan jaringan kelenjar payudara yang sebenarnya karena mereka mengonsumsi obat-obatan tertentu, atau memiliki kadar hormon yang tidak normal.
Presenter dan aktor Robby Purba salah satu pria yang mengalami kanker payudara pada pria di Indonesia.
Kabar menyedihkan tersebut dia unggah di laman sosial media pribadinya.
Kini Robby Purba telah menjalani oparasi untuk mengatasi kanker payudara yang dialaminya.
Tapi tahu kah, menurut breastcancer.org, kanker payudara pada pria yang terbilang langka ini, ternyata selama kurun waktu 2021 sekitar 2.650 pria diperkirakan akan didiagnosis dengan penyakit ini.
Sedihnya, diperkirakan 530 pria yang mengalami kanker payudara diperkirakan meninggal dunia.
Fakter Risiko Kanker Payudara Pada Pria
Sejumlah faktor dapat meningkatkan risiko pria terkena kanker payudara pada pria, seperti:
Bertambah tua: Ini adalah faktor terbesar. Seperti halnya pada wanita, risiko meningkat seiring bertambahnya usia. Usia rata-rata pria yang didiagnosis menderita kanker payudara adalah sekitar 68 tahun.
Tingkat estrogen yang tinggi: Pertumbuhan sel payudara – baik normal maupun abnormal – dirangsang oleh adanya estrogen. Pria dapat memiliki kadar estrogen yang tinggi sebagai akibat dari: minum obat hormonal, kelebihan berat badan, yang meningkatkan produksi estrogen
telah terpapar estrogen di lingkungan (seperti estrogen dan hormon lain yang diberikan untuk menggemukkan sapi potong, atau produk penguraian pestisida DDT, yang dapat meniru efek estrogen dalam tubuh), menjadi pengguna berat alkohol, yang dapat membatasi kemampuan hati untuk mengatur kadar estrogen darah, memiliki penyakit hati, yang biasanya menyebabkan penurunan kadar androgen (hormon pria) dan kadar estrogen (hormon wanita) yang lebih tinggi.
Baca Juga: Kaledoskop 2021, Trik Menurunkan Berat Badan, Ketahui 5 Cara Meningkatkan Metabolisme
Hal ini meningkatkan risiko mengembangkan ginekomastia (pertumbuhan jaringan payudara yang non-kanker) serta kanker payudara.
Sindrom Klinefelter: Pria dengan sindrom Klinefelter memiliki kadar androgen (hormon pria) yang lebih rendah dan kadar estrogen (hormon wanita) yang lebih tinggi.
Oleh karena itu, mereka memiliki risiko lebih tinggi terkena ginekomastia (pertumbuhan jaringan payudara yang non-kanker) dan kanker payudara.
Sindrom Klinefelter adalah kondisi saat lahir yang mempengaruhi sekitar 1 dari 1.000 pria.
Biasanya pria memiliki satu kromosom X dan Y tunggal. Pria dengan sindrom Klinefelter memiliki lebih dari satu kromosom X (kadang sampai empat).
Gejala sindrom Klinefelter termasuk memiliki kaki yang lebih panjang, suara yang lebih tinggi, dan janggut yang lebih tipis daripada rata-rata pria; memiliki testis yang lebih kecil dari normal; dan menjadi tidak subur (tidak dapat menghasilkan sperma).
Baca Juga: Vitamin D Bagi Ibu Hamil, Kurangi Sakit Hingga Cegah Diabetes dan Infeksi Kehamilan
Riwayat keluarga yang kuat akan kanker payudara atau mutasi genetik: Riwayat keluarga dapat meningkatkan risiko kanker payudara pada pria – terutama jika pria lain dalam keluarga pernah menderita kanker payudara.
Risikonya juga lebih tinggi jika terbukti ada kelainan gen kanker payudara dalam keluarga.
Pria yang mewarisi gen BRCA1 atau BRCA2 abnormal (BR singkatan BReast, dan CA singkatan CAncer) memiliki peningkatan risiko kanker payudara pria.
Risiko seumur hidup terkena kanker payudara adalah sekitar 1% dengan mutasi gen BRCA1 dan 6% dengan mutasi gen BRCA2.
Baca Juga: Wanita Rentan Sakit, Ternyata Ini 5 Kesalahan Umum yang Jadi Penyebabnya
Karena hubungan yang kuat antara kanker payudara laki-laki dan gen BRCA2 yang abnormal, kerabat tingkat pertama (saudara kandung, orang tua, dan anak-anak) dari seorang pria yang didiagnosis dengan kanker payudara mungkin ingin bertanya kepada dokter mereka tentang pengujian genetik untuk gen kanker payudara yang abnormal.
Namun, sebagian besar kanker payudara pria terjadi pada pria yang tidak memiliki riwayat keluarga kanker payudara dan tidak memiliki kelainan gen bawaan.
Paparan radiasi: Jika seorang pria telah diobati dengan radiasi ke dada, seperti untuk limfoma, ia memiliki peningkatan risiko terkena kanker payudara.
Gejala Kanker Payudara pada Pria yang Dialami Robby Purba
Menurut Robby Purba, dilansir dari CNNIndonesia (31/12/2021), dirinya mulai merasakan gejala di tubuhnya sejak Maret 2021.
Baca Juga: Kaleidoskop Kesehatan 2021, Warganet Ramai Cari Info Cara Membuat Konektor Makser Selama Pandemi
Robby kerap mengalami sakit di bagian dada saat berolahraga serta turun dari tangga.
Rasa sakit itu membuat aktivitasnya sering terganggu, termasuk saat menjalani syuting.
"Sudah 9 bulan mau olahraga sakit, turun tangga pun dada sakit. Jadi terganggu apalagi kalau lagi syuting dan harus lompat-lompat," tulis Robby di Instagram, Kamis (30/12).
Dari apa yang dialaminya, Robby Purba mengingatkan pada semua pria agar terlebih dahulu berkonsultasi pada dokter sebelum mengkonsumsi suplemen gym.
"Pesan abang enggak usah minum suplemen gym tanpa konsultasi ke dokter yah," tulis Robby pada Jumat (31/12).(*)
Baca Juga: 5 Makanan Ini Bantu Ibu Setelah Melahirkan, Cepat Pulih dan ASI Lancar
Source | : | cnnindonesia.com,Breastcancer.org-kanker payudara pria |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar