GridHEALTH.id - Dulu kita menganggap, lemak perut berbahaya. Namun jangan anggap lemak di bokong aman-aman saja karena juga bisa berisiko.
"Banyak orang berpikir lemak di perut jelas tidak boleh terlalu banyak karena akan mengurangi harapan hidup dengan risiko jantung dan hipertensi yang menjadi tinggi.
Yang menjadi perhatian kebanyakan perut besar seperti buah apel dibandingkan bentuk pir yang besar di bokong. Padahal, bokong besar karena lemak di bokong punya risiko yang sama," kata dokter ahli kesehatan olahraga, dr. Michael Triangto SpOK dikutip dari Kompas.com (10/01/2014).
Dengan banyaknya orang yang berpikir lemak di perut lebih menakutkan, lanjut dokter Michael,ternyata orang jadi sedikit yang memperhatikan lemak di bokong. Apalagi, kebanyakan penelitian mengarah ke lemak di dalam perut.
"Memang dibandingkan bokong, lemak di perut lebih berisiko. Namun bukan berarti si bentuk pir bisa senang-senang saja. Dia juga punya risiko berbahaya meski lebih rendah," ujarnya.
Menurut dokter Michael untuk mengatasi lemak di bokong bisa melakukan latihan rutin seperti kardio. Dan wanita yang ingin bokong indah juga perhatikan lemak di bokong.
"Jadi harus dibakar juga lemaknya dengan kombinasi pembentukan otot. Lemak bisa dikurangi dengan jogging atau bersepeda," ujarnya.
Menurut Harvard Medical School, lemak di bawah pinggang, termasuk bokong, adalah lemak subkutan, yang lebih sulit tetapi bukan tidak mungkin, untuk dihilangkan.
Namun, dengan tekad dan kesabaran, kebanyakan orang dapat membuat langkah besar untuk memangkas lemak di bokong.
Baca Juga: 4 Tips Mengencangkan Perut Kendur, Olahraga Hingga Pola Makan
Baca Juga: Muncul Bau Tak Sedap di Pusar, Infeksi Bisa Jadi Penyebabnya
Lalu, bagaimana langkah yang harus diambil untuk menghilangkan lemak di bokong?
Source | : | Kompas.com,American Council of Exercise,European Journal of Clinical Nutrition |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar