Asal tahu saja, seringkali terjadinya KLB penyakit menular (yang dapat dicegah dengan pemberian vaksin) ditemukan di kelompok masyarakat dengan cakupan imunisasi (pemberian vaksin) yang rendah, sehingga mereka tidak memiliki kekebalan kelompok terhadap penyakit menular tersebut.
Jadi dalam kasus pandemi Covid-19 ini, yang sudah terjadi sejak 2020 di Indonesia, untuk mendapatkan kekebalan kelompok yang optimal Indonesia akan membutuhkan setidaknya 70% populasi kebal untuk mendapatkan kekebalan kelompok.
Jika dipilih cara “mendapatkan infeksi” untuk mencapai kekebalan kelompok, maka jumlah orang yang terinfeksi menjadi sangat banyak.
Apalagi COVID-19 berisiko tinggi pada lansia dan orang yang memiliki sistem kekebalan yang lemah, serta tingkat kematian di Indonesia sekitar 6% ( Data Per 25 Mei 2020). Sangat tidak efektif bila kita memilih cara tersebut.
Perlindungan dari vaksin merupakan cara yang efektif dalam mencapai kekebalan kelompok.
Baca Juga: Nyeri Punggung Sembuh, Pengakuan Kakek 85 Tahun yang 12 Kali Divaksin Covid-19
Menunggu Vaksin Covid-19 Efektif
Saat ini para ahli dan ilmuwan sedang bekerja keras untuk mengembangkan vaksin yang efektif. Oleh karena itu kita harus terus melakukan tindakan pencegahan penularan dari COVID-19 hingga vaksin yang sangat efektif telah dikembangkan, diuji, dan diproduksi secara massal.
Jika kita tidak melakukan cara pencegahan yang disarankan oleh pemerintah, seperti menjaga jarak fisik dan tindakan pencegahan lainnya untuk memperlambat penyebaran SARS-CoV-2, virus dapat menginfeksi banyak orang dalam hitungan beberapa bulan.
Ini akan membuat rumah sakit kita kewalahan dan menyebabkan tingkat kematian yang tinggi.
Agar hal tersebut tidak terjadi, kita harus mempertahankan bahkan mengurangi tingkat infeksi yang terjadi saat ini sampai vaksin yang efektif tersedia.
Untuk ini dibutuhkan upaya bersama dari seluruh masyarakat dengan terus melakukan cara pencegahan yang disarankan pemerintah.(*)
Baca Juga: 5 Masalah Mulut yang Kerap Dialami Penyandang Diabetes, Terutama yang Merokok
Source | : | kumparan.com,Infeksiemerging.kemkes.go.id |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar