Pada dasarnya, ada dua hal yang membuat seseorang membutuhkan vaksin booster untuk penyakit Covid-19, pertama untuk memperpanjang perlindungan pasca vaksin sebagai langkah penguat, kedua mencegah penularan dari varian virus corona yang telah bermutasi.
Sebagai contoh, ada beberapa penyakit yang diberikan saat kecil untuk mencegah penularan dan terjadinya komplikasi. Misalnya vaksin difteri dan tetanus yang diberikan setiap 10 tahun sekali. Atau vaksin flu yang sangat disarankan diberi setiap tahun.
Vaksin mengandung bentuk virus atau bakteri penyebab penyakit yang telah dilemahkan atau bagian dari virus tersebut.
Beberapa vaksin juga menggunakan metode contoh genetik dari virus yang diubah sedemikian rupa.
Suntikan ini dapat memicu sistem kekebalan untuk menyerang virus sebenarnya yang menyebabkan penyakit, sehingga tubuh mampu mengatasinya.
Cara ini dapat membantu sistem imunitas untuk mengenali virus penyebab penyakit dan membunuhnya sebelum menyebabkan kerusakan.
Tergantung pada jenis vaksin dan produsennya, kita mungkin mendapatkan booster dalam kurun waktu minggu, bulan, hingga tahunan setelah suntikan pertama diberikan.
Terkait vaksin booster untuk Covid-19, ini hal yang perlu diketahui;
Baca Juga: Ini 7 Cara Merawat Jantung Agar Tetap Sehat, Organ Vital Bagi Manusia
Baca Juga: Healthy Move, Aneka Latihan untuk Mengencangkan dan Menguatkan Paha
- Suntikan vaksin kedua tidak dapat diubah, jadi dosisnya dan mereknya harus berasal dari produsen yang sama dengan yang pertama.
- Pastikan untuk mendapatkan suntikan kedua dengan waktu yang telah disarankan.
Kita mungkin mengalami lebih banyak efek samping ringan pada suntikan dosis kedua dibandingkan yang pertama, seperti kelelahan dan sakit kepala.
Source | : | Kompas.com,WebMD,Self,Gridhealth.id |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar