GridHEALTH.id – Minum kopi bukan lagi hal yang hanya dilakukan untuk meningkatkan konsentrasi atau fokus.
Saat ini, minum kopi sudah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat. Ini terbukti dari menjamurnya coffee shop di sejumlah tempat dan selalu ramai oleh pengunjung.
Selain meningkatkan konsentrasi, minum kopi juga memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, misalnya mengurangi risiko penyakit Alzheimer dan jantung, dikutip dari John Hopkins Medicine, Senin (17/01/2022).
Manfaat itu bisa dipatkan jika konsumsi kopi dilakukan sesuai dengan aturannya, yakni tidak lebih dari 200 miligram per hari atau dua cangkir kopi.
Jika konsumsi kopi dilakukan secara berlebihan, maka bukan manfaat yang didapatkan, melainkan dampak buruk.
Dalam sebuah studi yang dipublikasikan di Taylor & Francis Online, ditemukan bahwa minum kopi terlalu banyak bisa mengurangi volume otak.
Studi yang dilakukan oleh para peneliti dari Australia tersebut menemukan, minum lebih dari enam cangkir kopi sehari, dapat meningkatkan 53 persen risiko demensia dan memperkecil volume otak.
Elina Hypponen, penulis dan direktur Australian Centre for Precision Health di University of South Australia Cancer Research Institute mengatakan, data penelitian menunjukkan bahwa minum kopi terlalu banyak dapat mempengaruhi kesehatan otak.
“Seperti kebanyakan hal dalam hidup, moderasi adalah kuncinya. Asupan kopi yang sangat tinggi sepertinya tidak baik untuk Anda,” kata Hypponen dikutip dari TODAY, Senin (17/01/2022).
Baca Juga: Minum Kopi Ini Bisa Meningkatkan Libido, Ternyata Rahasianya Disini
Penemuan studi tersebut, berdasarkan hasil dari kebiasaan minum kopi lebih dari 398.000 partisipan yang bergabung dalam penelitian jangka panjang di Inggris.
Sekitar 17.000 orang dewasa di antaranya, telah menjalani MRI otak. Para peserta diajak bergabung pertama kali pada 2006 dan 2010, kemudian 2018.
Dilaporkan, orang yang minum banyak kopi, lebih dari enam cangkir sehari, mengalami kenaikan risiko demensia yang signifikan.
Mereka berisiko 53 persen lebih tinggi, dibandingkan orang yang hanya minum satu atau dua cangkir kopi sehari.
Baca Juga: Supaya Lebih Sehat, Coba Campurkan Kopi Dengan 5 Bahan Alami Ini
Peningkatan risiko demensia dan berkurangnya volume otak, tidak dipengaruhi oleh gaya hidup, usia, atau jenis kelamin.
Dr Amy Guzik, ahli saraf di Wake Forest Baptist Health di Winston-Salem dan anggota American Neurogical Association mengatakan, hubungan antara kopi dan volume otak, merupakan hal sangat menarik dari penelitiannya.
Penurunan volume otak beberapa orang dipengaruhi oleh bertambahnya usia, tetapi jumlah kehilangan volume otak yang lebih tinggi atau atrofi dikaitkan dengan demensia, ujarnya.
Studi yang diterbitkan pada 2021 lalu ini, tidak menunjukkan sebab dan akibat. Hanya saja jumlah kopi yang terllau banyak cukup mengkhawatirkan.
Baca Juga: Supaya Asam Lambung Tak Naik Saat Minum Kopi, Ini Tips dari Dokter
“Kita semua tahu kalau kopi itu memiliki efek terhadap otak. Kita merasakannya meningkatkan konsentrasi atau fokus saat minum secangkir kopi atau teh, dan itu tidak mengkhawatirkan bagi saya, tapi apapun yang terlalu banyak tidak baik,” ujar Amy Guzik.
“Studi ini memperkuat bahwa mungkin tingkat asupan kafein yang sangat tinggi, lebih dari enam cangkir kopi sehari, akan mengkhawatirkan dan akan menjadi alasan untuk memeriksakan diri ke dokter jika mengalami masalah ingatan,” sambungnya.
Dalam studi berjudul ‘High Coffee Consumption, Brain Volume and Risk of Dementia and Stroke’, kaitan antara kopi dan stroke jauh lebih rendah. Mereka juga tidka menemukan masalah apapun yang berkaitan dengan kebiasaan minum teh.
Minum kopi tidak menjadi masalah asal tidak dilakukan secara berlebihan. Tanda sudah berlebihan minum kopi, yakni gelisah, gugup, mudah tersinggung, jantung berdegup cepat, insomnia, dan migrain.
Jika minum kopi, disarankan untuk mendampinginya dengan air putih untuk mengurangi dehidrasi yang bisa berdampak kurang baik pada otak.
Baca Juga: Tahu kah, Hanya Minum Kopi Tanpa Gula Kita Bisa Rasakan 7 Manfaat Ini
Source | : | today,John Hopkins Medicine |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar