GridHEALTH.id – Vaksinasi Covid-19 untuk anak-anak usia 6-11 tahun sudah mulai dilakukan sejak Desember 2021 lalu.
Meski sudah berjalan selama satu bulan, namun masih banyak orangtua yang bimbang untuk memutuskan apakah akan memberikan vaksin Covid-19 kepada anak-anak mereka.
Kebimbangan ini, terjadi karena masih kurangnya informasi dan banyaknya penyebaran berita-berita bohong mengenai vaksin Covid-19 yang tersebar di masyarakat.
Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia, dr Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K) mengatakan, vaksinasi merupakan temuan yang cemerlang di dunia medis.
Pemberian vaksin berguna untuk membentuk imunitas tubuh penerimanya. Begitu juga dengan pemberian vaksin Covid-19 kepada anak-anak.
“Vaksinasi ini sejarahya sudah sangat panjang, sudah ratuasan tahun dan prestasinya sudah banyak. Kalau kita baca sejarah, bagaimana penyakit-penyakit dahulu sangat mengerikan, seperti cacar, difteri, polio. Itu alhamdulillah setelah ditemukan vaksin, grafiknya (angka kejadian) menurun sekali, sangat-sangat drastis bahkan sampai nol kasus,” kata dr Piprim dalam webinar ‘IDAI Menjawab Kegalauan Masyarakat tentang Vaksin Covid-19 pada Anak’, Sabtu (22/01/2022).
Dalam kesempatan yang sama, Prof DR dr Sri Rezeki H. Hadinegoro, Sp.A(K) selaku Satgas Imunisasi IDAI dan Ketua ITAGI menjelaskan pentingnya vaksinasi Covid-19 dan juga penerapan protokol kesehatan di masyarakat.
“Kalau imunisasi dan 5M (protokol kesehatan) tidak dijalankan, infeksi ini akan menyebar dan penyebarannya sangat-sangat pasif. Sehingga hampir semua orang sakit dan tentunya kematiannya juga banyak,” ujarnya.
Namun jika vaskinasi Covid-19 dan protokol kesehatan dilakukan secara bersamaan, maka dapat mencegah transmisi penularan dengan cukup baik.
Manfaat vaksinasi Covid-19 pada anak
Pemberian vaksinasi Covid-19 kepada anak tidak hanya bermanfaat untuk melindungi diri mereka sendiri, tapi juga orang-orang di sekitarnya, seperti orangtua, kakek dan nenek, teman, dan yang lainnya.
Prof Sri juga menekankan, bahwa vaksin Covid-19 yang diberikan kepada anak-anak sudah dipastikan keamanannya, karena telah melalui uji klinis terlebih dahulu.
“Uji klinis harus sesuai dengan dosis, maka kita tidak melakukan secara bersama-sama, tapi bertahap. Kita berikan dulu ke anak yang lebih tua, SMP (sampai) SMA, kalau ini terbukti aman, baru kita lanjutkan ke anak-anak SD 6-11 tahun,” jelasnya.
Baca Juga: Sentra Vaksin Generasi Maju Untuk Anak Indonesia dan Peserta Vaksin Booster
Anak-anak usia 6-11 tahun akan mendapatkan vaksin Covid-19 jenis Sinovac. Jenis vaksin Covid-19 tersebut dipilih berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan, yang menyebutkan kalau Sinovac aman untuk anak-anak.
“Kemudian dinilai dari KIPI-nya dan ini yang kita pakai. Karena kita lihat, kemanannya cukup aman. Memang ada demam, tapi tidak terlalu tinggi. Juga ada sedikit nyeri pada (tangan yang) disuntikkan. Tapi yang paling penting adalah sistemik KIPI-nya ini sangat kecil,” jelasnya.
Dia juga menegaskan, penyuntikkan vaksin Covid-19 tidak akan mengubah DNA dalam tubuh seseorang.
Baca Juga: Perkembangan Kasus Vaksin Kosong yang Disuntikan ke Anak di Sumut
Persiapan vaksin Covid-19 untuk anak-anak
Prof Sri menjelaskan, sebenarnya tidak ada persiapan khusus yang harus dilakukan oleh anak dan orangtua sebelum mendapatkan vaksin Covid-19.
Namun orangtua diminta untuk menjelaskan dengan baik, mengapa anak-anak harus divaksin. Selain itu, tubuh anak pun juga harus dalam keadaan fit saat akan mendapatkan vaksinasi Covid-19.
“(Orangtua) mempersiapkan (anak) jangan kurang tidur, jangan belum sarapan, apalagi anak-anak dengan komorbid yang harus minum obat rutin,” kata Prof Sri.
“Saya kira itu hal-hal yang biasa, karena anak-anak ini sebenarnya sudah biasa mendapatkan vaksinasi di sekolah dan ibunya juga sudah paham betul apa yang dikerjakan sebelumnya. Jadi untuk Covid-19 ini, persiapan sebelum vaksin, saat vaksin harus ditemani, dan setelah vaksin harus dipantau apa yang dirasakan,” pungkasnya.
Baca Juga: Jika 13 Kategori Ini Ada Pada Anak 6-11 Tahun, Artinya Tidak Boleh Divaksin Covid-19
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar