"China cenderung lebih terbuka pada metode eksperimental," ujarnya.
Tes Covid-19 yang dikembangkan di Fudan University menggunakan biosensor elektromekanis hipersensitif untuk mendeteksi asam nukleat yang sebelumnya sulit diidentifikasi.
Kkarena konsentrasinya yang rendah dalam sampel uji.
Para peneliti mengatakan, pengembangan tes portabel dengan teknologi itu, memungkinkan pengujian cepat di bandara, klinik, departemen darurat, hingga rumah.
Tak hanya itu, mereka juga mengklaim penemuannya dapat digunakan untuk diagnosis cepat penyakit jenis lainnya.
Di Indonesia sudah ada belum ya?(*)
Baca Juga: Stop Gunakan Obat Covid-19 di Luar 4 Obat Antivirus Ini di Indonesia
Source | : | dw.com,Nature Biomedical Engineering |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar