GridHEALTH.id - Polymerase chain reaction atau PCR, metode tes yang akurat untuk deteksi Covid-19.
Tapi sayangnya, tes PCR membutuhkan waktu beberapa jam untuk mengetahui hasilnya.
Bahkan, kalau laboratorium yang digunakan sedang penuh, maka hasil PCR baru bisa didapatkan setelah beberapa hari melakukan tes.
Nah, mungkin alat ini bisa digunakan sebagai alternatif PCR.
Para ilmuwan di China, belum lama ini menciptakan alat tes Covid-19.
Alat tersebut diklaim mempunyai hasil yang akurat seperti PCR, tapi hanya membutuhkan waktu empat menit untuk mendapatkan hasilnya.
Ilmuwan di Fudan University mengumpulkan sampel pemeriksaan PCR dari 33 pasien Covid-19 yang dinyatakan positif.
Mereka juga menggunakan sampel dari 23 orang dengan PCR negatif, 6 orang yang sakit influenza, dan 25 orang sukarelawan yang dalam kondisi sehat.
Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa tes yang dijalankan oleh partisipan berjalan selama empat menit tanpa gangguan.
Baca Juga: 6 Penyebab Nyeri Tenggorokan Selain Covid-19, Bukan Melulu Omicron
Studi tersebut diterbitkan di jurnal Nature Biomedical Engineering, pada Senin (07/02/2022) lalu.
Selama ini tes PCR lebih tepat dibandingkan antigen karena lebih sensitif.
Diketahui, tes antigen memerlukan konsentrasi virus yang lebih tinggi daripada tes PCR untuk menunjukkan hasil positif. Ini memungkinkan terjadi hasil negatif palsu.
Tes antigen mencari potongan protein yang terinfeksi virus.
Sementara tes PCR mencari materi genetik virus, seperti asam nuleat dan RNA.
Sampai saat ini, tidak ada teknologi yang diciptakan untuk mendeteksi asam nukleat dan RNA yang terinfeksi Covid-19 dengan benar tanpa metode ekstraksi dan amplifikasi yang dilakukan di lab.
Baca Juga: Suka Ngemall di Bandung, Bisa Tiba-tiba Ditest Covid-19 Oleh Petugas Satgas Covid-19
Apakah metode tes baru ini bisa jadi cara lain untuk mendeteksi Covid-19?
Andrew Ching, profesor ekonomi yang ditunjuk bersama di Departemen Ekonomi Johns Hopkins dan Sekolah Kesehatan Masyarakat Bloomberg mengatakan, penelitian di Fudan University dilakukan pada sampel kecil.
Jika tingkat akurasi 100 persen dipertahankan dalam sampel uji yang lebih besar, maka itu bisa jadi terobosan baru, menurut Ching dikutip dari dw.com, Kamis (10/02/2022).
Baca Juga: Kekurangan Vitamin D Sebabkan Keparahan Infeksi Covid-19, Konsumsi 5 Makanan Ini
Tapi, kalau tingkat akurasi tidak bertahan pada skala lebih besar dan menjadi serupa dengan tes antigen, maka itu tidak membuat perbedaan.
Pernyataan itu dibuat oleh Andrew Ching karena dia menilai kalau struktur pemerintah China menempatkan otoritas lebih ke atas.
Jadi ia tidak merasa heran, jika sewaktu-waktu alat tes tersebut diproduksi secara masal dalam waktu dekat.
"China cenderung lebih terbuka pada metode eksperimental," ujarnya.
Tes Covid-19 yang dikembangkan di Fudan University menggunakan biosensor elektromekanis hipersensitif untuk mendeteksi asam nukleat yang sebelumnya sulit diidentifikasi.
Kkarena konsentrasinya yang rendah dalam sampel uji.
Para peneliti mengatakan, pengembangan tes portabel dengan teknologi itu, memungkinkan pengujian cepat di bandara, klinik, departemen darurat, hingga rumah.
Tak hanya itu, mereka juga mengklaim penemuannya dapat digunakan untuk diagnosis cepat penyakit jenis lainnya.
Di Indonesia sudah ada belum ya?(*)
Baca Juga: Stop Gunakan Obat Covid-19 di Luar 4 Obat Antivirus Ini di Indonesia
Source | : | dw.com,Nature Biomedical Engineering |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar