GridHEALTH.id - Napas ngos-ngosan jadi salah satu masalah kesehatan yang sering dikeluhkan mereka yang sudah sembuh dari Covid-19.
Kondisi tersebut dikenal sebagai salah satu efek dari Post Covid-19 syndrome atau Long Covid.
Kepada GridHEALTH.id (28/9/2021), dr. Wirawan Hambali, Sp.PD menjelaskan bahwa Long Covid sendiri adalah kondisi di mana pasien yang sudah sembuh atau penyintas Covid-19 mengalami gejala lain, baik gejala ringan, sedang hingga berat.
"Salah satu gejala yang paling sering dikeluhkan mereka yang mengalami Long Covid adalah kelelahan. Dimana mereka sering kelelahan melakukan aktivitas yang sebelumnya biasa dilakukan," terangnya.
Alhasil kondisi tersebut membuat kualitas hidup penderitanya terganggu.
Namun terlepas dari itu, apa yang harus dilakukan jika napas ngos-ngosan setelah sembuh dari Covid-19?
Berikut penjelasan Ketua Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi FKUI, Prasenohadi, seperti dilansir dari tribunnews.com (2/3/2022).
Menurut Prasenohadi, napas ngos-ngosan memang menjadi bagian dari long covid.
Banyak pasien Covid-19 mengalami gangguan terutama gangguan respirasi atau mungkin gangguan organ komplikasi lain seperti jantung atau ginjal.
Baca Juga: Supaya Cepat Pulih Dari Covid-19, Hindari 4 Hal Ini Saat Isoman
"Virus sudah hilang tapi mungkin komplikasi muncul bisa kontrol ke dokter-dokter yang terkait,"kata dia dalam konferensi pers virtual, Rabu (02/03/2022).
Ia melanjutkan, jika ada kaitannya dengan pernafasan maka peran tenaga medis dari unit rehabilitasi medik dari kedokteran fisik dan rehabilitasi medik cukup besar, dalam hal memulihkan kondisi pasien.
"Tentu pasien tidak bisa disuruh berolahraga yang berat. Jadi mulailah senam ringan," kata dokter yang berpraktek di RS Pelni ini.
Selain itu, penyintas juga perlu menjaga asupan dengan konsumsi makanan bergizi seimbang, istirahat cukup, serta displin menjalankan protokol kesehatan.
Baca Juga: Terdeteksi 252 Kasus Covid-19 Subvarian BA.2 di Indonesia, Ada Risiko Reinfeksi
Ia juga mengingatkan, penyintas yang memiliki keluhan gangguan pernapasan pasca sembuh sebaiknya memiliki pulse oxymeter di rumah.
"Penggunaan pulse oximetry di rumah juga menjadi hal yang penting dalam mengukur kadar oksigen," kata dia.
Prasenohadi menyebut, sebagian kecil penyintas memiliki kerusakan yang permanen pada paru-parunya.
"Sehingga dia butuh oksigen yang mungkin seumur hidup," tutur Prasenohadi.(*)
Baca Juga: Layanan Kesehatan Digital Semakin Dibutuhkan di Saat Pandemi Covid-19
Source | : | Tribunnews.com,GridHEALTH.id |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar