GridHEALTH.id - Aktivitas seksual adalah bagian penting dari hubungan intim, meskipun cenderung menurun seiring bertambahnya usia.
Tetapi meskipun penelitian menunjukkan bahwa frekuensi aktivitas seksual dapat menurun seiring bertambahnya usia, bagi banyak orang tua, seks masih tetap menjadi bagian penting dari kehidupan mereka.
Bukan rahasia lagi bahwa seks dapat membantu menghasilkan faktor "merasa baik" itu. Ini sebagian besar karena saat berhubungan seks, ada pelepasan endorfin, yang menghasilkan perasaan bahagia atau gembira.
Ini tidak hanya berdampak pada kesehatan mental kita, karena kadar endorfin yang lebih tinggi juga dikaitkan dengan aktivasi sistem kekebalan yang lebih besar, yang dapat mengurangi risiko kanker dan penyakit jantung.
Penelitian menunjukkan bahwa orang yang melakukan hubungan seksual dengan pasangannya juga cenderung berbagi hubungan yang lebih dekat. Dan kedekatan dengan pasangan terkait dengan kesehatan mental yang lebih baik.
Penelitian juga menemukan bahwa orang dewasa yang lebih tua lebih menikmati hidup ketika mereka aktif secara seksual.
Mereka yang mempertahankan tingkat hasrat, aktivitas, dan fungsi seksual mereka di usia lansia melaporkan kesejahteraan secara fisik dan mental yang lebih baik.
Penelitian juga menemukan bahwa pria yang aktif secara seksual di kemudian hari terus memiliki kinerja kognitif yang lebih baik dibandingkan dengan mereka yang tidak.
Penting juga untuk diingat bahwa seks adalah bentuk aktivitas fisik, sering dilakukan dengan intensitas sedang, yang membakar hampir empat kalori per menit. Semua olahraga datang dengan manfaat kesehatan, dan seks tidak berbeda.
Baca Juga: Perubahan Alami Pada Tubuh Bukan Penghalang Melakukan Seks di Usia Lansia
Jadi, sangat mungkin bahkan lansia mendapatkan manfaat kesehatan mental dan fisik dari aktivitas seksual secara teratur.
Tentu saja, seks bukan satu-satunya faktor yang dapat membantu meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan di usia tua.
Tetapi seperti yang ditunjukkan oleh penelitian, lansia bukannya tanpa hasrat seksual, dan kehidupan seks yang aktif adalah sesuatu yang harus didorong.
Memang, mungkin saja kehidupan seks yang teratur dan bebas masalah dapat menghasilkan kesehatan mental (dan mungkin fisik) yang lebih baik.
Tetapi informasi dan dorongan untuk mencoba posisi seksual baru dan mengeksplorasi berbagai jenis aktivitas seksual tidak diberikan secara teratur kepada lansia.
Baca Juga: 5 Makanan yang Dapat menyebabkan Hidung Tersumbat, Harap Dihindari
Baca Juga: Duduk Lama Dapat Memperlambat Sirkulasi Darah di Kaki, Healthy Move dengan 5 Latihan Sederhana Ini
Sex education hanya diberikan kepada anak-anak, remaja, dan orang dewasa. Padahal, lansia juga membutuhkan.
Sedihnya, dalam banyak kasus, ketika berbicara tentang lansia dan seks, dokter, seksolog dan terapis jarang yang membicarakannya.
Padahal, diskusi dan pembelajaran tentang seks di usia lansia dapat membantu para lansia tentang bagaimana melanjutkan kehidupan seksual mereka di usia yang tak lagi muda, aktivitas seks yang aman termasuk variasi posisi yang bisa dilakukan.
Semua ini dapat membantu lansia menjalani kehidupan yang lebih memuaskan dan lebih sehat, hingga usia lanjut. (*)
Baca Juga: Konsumsi Tinggi Lemak di Usia Tua Dapat Menyebabkan Diabetes Lansia
Baca Juga: Sarapan Terbaik untuk Dikonsumsi Oleh Penyandang Penyakit Jantung
Source | : | Medical News Today,The Guardian |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar