Analisis data survei dengan melakukan pemadanan data wawancara dengan data laboratorium.
Kemudian menggunakan penimbang berdasarkan desain sampel yang digunakan.
Penimbang lalu dikalibrasi dengan estimasi jumlah penduduk berdasarkan wilayah, jenis kelamin, dan kelompok umur.
Selanjutnya, estimasi standard error dengan mempertimbangkan klaster dan strata.
Hasil Penelitian di Luar Negeri
Dari hasil penelitian lain pun diketahui, anak-anak di bawah usia 10 hingga 14 tahun lebih kecil kemungkinannya untuk terinfeksi virus corona yang menyebabkan Covid-19, dibandingkan dengan orang yang berusia 20 tahun ke atas.
Namun demikian, bukan berarti tak bisa terinfeksi sama sekali. Anak-anak dari segala usia bisa terinfeksi virus corona.
Baca Juga: Healthy Move, Olahraga Ini Dapat Menghindari Pria dari Kanker Prostat
Tapi, kebanyakan anak-anak yang terinfeksi Covid-19 tidak jatuh sakit separah orang dewasa. Umumnya mereka mengalami gejala ringan atau tanpa gejala.
Penelitian terbaru mengungkap, melansir Kompas.com (23/2/2021) yang mengutip webMD, alasan mengapa sebagian besar anak-anak terhindari dari infeksi Covid-19 yang parah.
Dalam studi tersebut, para peneliti menganalisis sampel darah dari 48 anak-anak dan 70 orang dewasa yang tinggal di 28 rumah tangga di Melbourne, Australia, dan yang terinfeksi, atau terpapar, virus corona.
Tanggapan kekebalan peserta dinilai selama fase akut infeksi Covid-19 dan hingga dua bulan setelah itu.
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar