Selain itu, ada juga ayam yang sebaiknya tidak dipanaskan berulang apalagi jika hanya dengan microwave, karena bisa menyebabkan infeksi salmonella.
Sebuah studi menemukan, dari 30 orang peserta, 10 di antaranya menggunakan microwave jatuh sakit, sedangkan 20 lainnya yang menggunakan wajan biasa dalam kondisi baik-baik saja.
Ini menunjukkan kalau bakteri dapat bertahan dalam daging meski sedang dihangatkan di microwave, dibandingkan saat menggunakan metode lain.
Jika memang harus menghangatkan makanan untuk sahur, ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar terhindar dari keracunan makanan.
Dilansir dari High Speed Training, saat memanaskan makanan, pastikan seluruh bagian dari makanan sudah benar-benar panas.
Panas yang menyeluruh pada makanan menunjukkan bahwa cara memanaskannya sudah benar dan bakterinya telah hancur.
Selain itu, saat akan menyimpan makanan yang nantinya ingin dipanaskan untuk makan sahur, pastikan suhu lemari es sudah berada di antara 2-5 derajat Celsius.
Baca Juga: Cegah Dehidrasi, Ini Jumlah Air Putih yang Ideal Diminum Saat Sahur
Makanan sisa juga hanya bisa dimakan ulang dalam kurun waktu dua hingga empat hari dan jika lebih dari itu makan harus dibuang.
Saat akan memanaskannya, lakukan dengan tingkat kepanasan 74 derajat Celsius dan tidak lebih daripada itu.
Jika memang masih ada waktu untuk masak, maka lebih baik memasak saja daripada makan makanan yang dipanaskan saat sahur agar terhindar dari keracunan makanan.(*)
Baca Juga: Deretan Menu Wajib Ada Saat Sahur Agar Energi Terjaga Sepanjang Hari
Source | : | Mayo Clinic |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar