Pasien harus dapat menyesuaikannya dengan jadwal puasa dengan minum clopidogrel sebelum sahur atau setelah berbuka puasa, dan aspirin setelah berbuka puasa.
Penting, selalu berbicara dengan dokter sebelum memulai puasa sehingga dapat mengetahui pilihan terbaik.
Yang Terjadi Jika Pasca Operasi Jantung Puasa Ramadan
Penelitian menunjukkan efek puasa pada pasien dengan penyakit jantung yang stabil sebenarnya adalah minimal (dalam satu studi, 91,2% dari 465 pasien tidak mengalami efek buruk).
Baca Juga: Dapat Booster Pfizer atau AstraZeneca? Ini Kabar Baik Bagi Penerima Vaksin Sinovac
Jadi, jika 6 minggu telah berlalu, pasien kembali ke aktivitas rutin harian dan tidak mengalami gejala yang merugikan (misalnya sesak napas, nyeri dada), efek pada tubuh kemungkinan tidak akan berbeda dengan apa yang akan terjadi jika berpuasa seperti biasa.
Bahkan, suasana Ramadan yang mengurangi stres mungkin berdampak positif pada perasaan pasca-operasi.
Paling penting adalah memastikan dokter telah membolehkan untuk puasa dan itu tidak akan membahayakan kesehatan Anda.
Jangan lupa, saat buka puasa dan sahur, hindari makanan berlemak dan asin, dan cobalah untuk tidak minum minuman dalam jumlah besar secara berurutan dengan cepat, karena ini dapat menyebabkan sesak napas.
Cara makan ada tekniknya, makan sedikit dan sering, mengganti 2 kali makan besar dengan 4 porsi kecil.
Supaya tidak pusing saat puasa, harus mencoba menghindari ini dengan minum banyak air saat berbuka puasa.
Ingat, jika merasa pusing atau tidak sehat, dan hal ini tidak reda setelah 20 menit, beri tahu dokter.
Cari bantuan medis dengan segera jika merasa demam, sesak napas, atau pingsan.(*)
Baca Juga: Sakit Perut Muncul Saat Menjalani Puasa, Ini yang Harus Dilakukan
Source | : | Mountelizabeth-puasa |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar