GridHEALTH.id - Sama seperti kita mungkin tidak berlari secepat atau melompat setinggi yang kita lakukan saat remaja, kekuatan kognitif otak kita, yaitu, kemampuan untuk belajar, mengingat, dan memecahkan masalah, melambat seiring bertambahnya usia.
Kita mungkin merasa lebih sulit untuk mengumpulkan fakta yang pernah kita kenal atau membagi perhatian kita di antara dua atau lebih aktivitas atau sumber informasi.
Perubahan ini memengaruhi kemampuan kita untuk fokus, sehingga kita mungkin mendapati diri kitaa lebih mudah terganggu daripada saat kita masih muda.
Gangguan pendengaran yang sering menyertai penuaan membuat lebih sulit untuk membedakan ucapan di lingkungan yang bising.
Karena pendengaran kemudian membutuhkan konsentrasi lebih dari biasanya, bahkan kehilangan kemampuan untuk fokus yang ringan dapat mempengaruhi pemahaman bicara.
Kebanyakan orang mulai melihat perubahan saat mereka memasuki usia 50-an dan 60-an. Meskipun perubahan ini dapat menyebabkan kekhawatiran, sebagian besar masalah memori dan pemikiran yang berkaitan dengan usia tidak berasal dari penyakit otak yang mendasarinya seperti penyakit Alzheimer.
Sebaliknya, apa yang tampaknya menjadi masalah memori mungkin hanya mencerminkan kecepatan pemrosesan yang lebih lambat dan pengkodean yang buruk dan pengambilan memori baru sebagai akibat dari berkurangnya perhatian.
Namun meski otak mungkin lebih lambat untuk mempelajari dan mengingat informasi baru, kemampuan untuk memahami apa yang kita ketahui dan untuk membentuk argumen dan penilaian yang masuk akal tetap utuh.
Banyak dari keterbatasan ini bersifat reversibel dan terkait dengan kurang tidur, tetapi perubahan struktural yang terjadi di otak seiring bertambahnya usia dapat menjelaskan beberapa perkembangan ini juga.
Baca Juga: Tekanan Darah Tinggi di Masa Muda Tidak Tertangani Berisiko Kerusakan Otak di Usia Lansia, Studi
Baca Juga: Pasca Lebaran Jangan Mager, Ini 5 Cara Kembali ke Kebiasaan Semula
Daerah otak yang terlibat dengan pemrosesan memori, seperti hipokampus dan terutama lobus frontal, mengalami perubahan anatomi dan neurokimia dari waktu ke waktu.
Akibatnya, seiring bertambahnya usia, dibutuhkan waktu lebih lama untuk menyerap, memproses, dan mengingat informasi baru.
Hilangnya reseptor dan neuron alami yang terjadi dengan penuaan juga dapat membuat lebih sulit untuk berkonsentrasi.
Oleh karena itu, kita tidak hanya mempelajari informasi lebih lambat, tetapi kita juga mungkin lebih kesulitan mengingatnya karena kita tidak mempelajarinya sepenuhnya sejak awal.
Dengan pemrosesan yang lebih lambat, fakta yang disimpan dalam memori kerja dapat menghilang sebelum kita memiliki kesempatan untuk memecahkan masalah.
Baca Juga: 5 Tips Tetap Segar Selama Puasa, Dari Hindari Gorengan Hingga Sempatkan Tidur Siang
Baca Juga: Healthy Move, Bukan Sekadar Bela Diri, Berlatih Taekwondo Bisa Membuat Tubuh Bugar dan Langsing
Selain itu, kemampuan untuk melakukan tugas-tugas yang melibatkan fungsi eksekutif menurun seiring bertambahnya usia.
Banyak orang belajar untuk mengimbangi perubahan ini dengan mengandalkan kebiasaan sebagian besar waktu dan mencurahkan upaya ekstra untuk fokus pada informasi baru yang mereka coba pelajari.
Bahkan rasa sakit dan nyeri karena bertambahnya usia dapat memengaruhi fokus. Rasa sakit itu sendiri mengganggu, dan beberapa obat yang digunakan untuk mengobatinya juga dapat mempengaruhi konsentrasi. (*)
Source | : | Harvard Health Publishing |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar