Selain itu jadi sulit untuk berkonsentrasi, kehilangan memori jangka pendek, dan kelemahan anggota badan. Para peneliti mengatakan, mereka tidak tahu alasan mengapa gejala tersebut berlangsung lama.
Sebuah hipotesis menunjukkan bahwa ada hiperinflamasi Covid-19 yang mengarah ke keadaan inflamasi persisten setelah infeksi.
“Studi kami menyoroti kebutuhan mendesak akan layanan perawatan kesehatan untuk mendukung populasi pasien yang besar dan meningkat pesat ini di mana terdapat beban gejala yang substantia.
Termasuk pengurangan kapasitas olahraga dan penurunan besar dalam kualitas hidup terkait kesehatan 1 tahun setelah keluar dari rumah sakit,” kata salah satu pimpinan studi Christopher Brightling dari University of Leicester, dikutip dari WebMD, Rabu (04/05/2022).
“Tanpa perawatan yang efektif, long Covid bisa menjadi kondisi jangka panjang baru yang sangat lazim,” sambungnya.
Dalam studi yang berbeda di Journal of Women’s Health, ditemukan bahwa penyintas Covid-19 wanita lebih berisiko mengalami long covid dibandingkan pria. Mereka cenderung melaporkan adanya gejala berkepanjangan setelah lima bulan setelahnya.
Para peneliti memeriksa 89 pasien wanita dan 134 pria yang pernah didiagnosis mengalami infeksi Covid-19.
Hasilnya menunjukkan bahwa wanita lebih mungkin mengalami gejala long covid dibandingkan pria.
Adapun gejala long covid yang sering terjadi di antaranya kesulitan menelan, kelelahan, nyeri dada, dan jantung berbedar.
“Kami menunjukkan bahwa (perempuan) lebih bergejala daripada (laki-laki) tidak hanya pada fase akut tetapi juga pada tindak lanjut,” bunyi studi tersebut.
Jenis kelamin ditemukan menjadi penentu penting dari sindrom long covid dan gejala-gejala yang menetap tersebut.
“Hasil kami menunjukkan perlunya tindak lanjut jangka panjang dari pasien, dari prespektif jenis kelamin untuk menerapkan strategi pencegahan dini dan terapi yang dipersonalisasi,” jelas mereka.
Baca Juga: Setelah Stop Vaksin AstraZeneca, Program Vaksinasi Covid-19 Akhirnya Dihentikan Semua
Source | : | WebMD,Asthma Plus Lung UK |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar