Investigasi, yang disebut Uji Coba Chronotherapy Hygia, berlangsung antara 2008 dan 2018. Ini melibatkan sekitar 10.600 pria dan 8.500 wanita di Spanyol utara, berusia 18 tahun ke atas.
Semua telah didiagnosis dengan tekanan darah tinggi sebelum penelitian. Para pasien dilacak selama sedikit lebih dari enam tahun rata-rata.
Peserta penelitian secara acak ditugaskan untuk mengambil semua pil tekanan darah mereka hanya sekali sehari, baik di pagi hari atau sebelum tidur.
Tekanan darah berulang kali dinilai selama penelitian. Setidaknya setahun sekali, peserta juga memakai monitor seluler, yang mencatat beberapa pembacaan tekanan darah selama dua hari.
Pada akhirnya, para peneliti menemukan bahwa mereka yang selalu minum obat di malam hari memiliki risiko kematian akibat masalah jantung atau pembuluh darah turun dua pertiga, dibandingkan dengan mereka yang selalu meminumnya di pagi hari.
Regimen obat sebelum tidur juga dikaitkan dengan penurunan 44% risiko serangan jantung dan penurunan 40% dalam risiko pembedahan untuk memperlebar jalur arteri (revaskularisasi koroner).
Terjadi juga risiko 42% lebih rendah untuk gagal jantung, dan penurunan 49% dalam risiko stroke, para peneliti melaporkan.
Secara keseluruhan, pengurangan risiko kematian terkait kardiovaskular adalah 45%, temuan menunjukkan.
Mengapa? Karena kontrol tekanan darah malam hari lebih baik, kata Hermida.
Baca Juga: Kanker Hati, Gejala Dini Muncul dalam Kebiasaan Makan yang Berubah
Baca Juga: Waspadai Depresi di Usia Tua, Ini yang Dapat Kita Lakukan Untuk Lansia
"Kami sebelumnya telah mendokumentasikan bahwa tekanan darah saat tidur adalah penanda paling signifikan dari risiko kardiovaskular. Ini benar apakah pengukuran siang hari yang dilakukan di kantor dokter adalah normal atau meningkat," jelasnya.
Source | : | Medical News Today |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar