Pembacaan tekanan darah seluler 48 jam tahunan menunjukkan bahwa pasien yang minum obat di malam hari telah berkurang secara signifikan tekanan darah saat tidur, dibandingkan dengan mereka yang mengikuti rutinitas pengobatan pagi.
Hermida mengakui hal itu dibarengi sejumlah persyaratan. Pertama, semua peserta penelitian harus mengikuti rutinitas tidur yang khas, yaitu bangun di pagi hari dan tidur di malam hari.
Itu berarti penelitian ini tidak dapat berbicara tentang bagaimana rutinitas pengobatan dapat memengaruhi individu yang terbiasa bekerja di malam hari.
Juga, semua peserta berkulit putih. Hermida mengatakan studi lanjutan harus dicampur secara rasial.
Baca Juga: Alami Radang Tenggorokan? Coba 6 Jenis Teh Ini Untuk Meredakannya
Dia menunjukkan bahwa orang Amerika kulit hitam cenderung memiliki tingkat tekanan darah yang lebih tinggi dari rata-rata saat tidur, sehingga penelitian di masa depan perlu fokus pada bagaimana waktu pengobatan mempengaruhi mereka secara khusus.
Meski begitu, ia berharap temuan penelitian ini pada akhirnya dapat memberikan beberapa panduan bagi dokter ketika menginstruksikan pasien tekanan darah tentang praktik terbaik.
Bhusri menambahkan bahwa pasien harus berbicara dengan dokter mereka sebelum mengubah waktu pengobatan mereka. Hasil studi dipublikasikan secara online pada 22 Oktober 2019 di European Heart Journal. (*)
Source | : | Medical News Today |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar