GridHEALTH.id - Masyarakat Indonesia tentu sudah tidak asing dengan dodok Ade Rei.
Atlet Binaragawan andalan Indonesia ini cukup tershor hingga saat ini.
Kini walau sudah tidak menjadi atlet, dirinya tetap rutin olahraga.
Kesibukannya yang lain adalah dirinya menjadi motivator kebugaran bahkan soal gizi, dan awet muda.
Kini dirimya menjalankan sejumlah bisnis kuliner dan gym, menerbitkan buku dan majalah soal olahraga serta kesehatan. Ia juga kerap hadir sebagai pembicara di berbagai acara yang berkaitan dengan olahraga maupun kesehatan.
Mengenai awet muda, menurut Ade Rai umumnya orang tua merasa lemah dan malas bergerak atau bahkan pergerakannya lambat seiring dengan usia yang terus bertambah.
Ini memang wajar, meski kata Ade hal itu bisa dihindari dengan metode perkuat otot dan tulang rangka melalui latihan rutin seperti yang dia lakukan.
"Semakin tua semakin lemah, tulang juga keropos, kenapa? rata-rata jawabannya ya karena usia. Padahal bukan itu, terjadi ya karena ototnya lemah dan tidak dilatih, jadi tulangnya juga lemah," jelasnya.
Masih menurut Ade, dilansir dari CNN (21/12/2021), sejak usia 30 tahun ke atas terjadi penurunan otot sebanyak satu persen setiap tahunnya. Ketika otot menurun, fungsi tulang dan otot juga akan menurun sebanyak 1-3 persen.
Baca Juga: Konsumen Perlu Tahu, Wadah Plastik PET dengan BPA, Mana yang Aman?
Ketika Manusia di Usia 52 Tahun
Ketika seseorang memasuki usia 52 tahun, dia akan mengalami penurunan otot sebanyak 22 persen. Hal Ini setara dengan penurunan fungsi otot dan tulang sebanyak 66 persen.
"Nah jadi, maksud saya membayangkan dia enggak pernah latih otot rangka dengan latihan beban maka wajar orang di usia 52 tahun pasti ototnya berkurang, tulang melemah, maka gerak lebih sedikit,"
"Jadi dengan gerak lebih sedikit, metabolisme lambat, pembakaran kalori lebih sedikit, kadar lemak jadi naik, kalau lemak naik itu cerminan daripada overweight, obesitas itu cerminan dari gula darah problem, tekanan darah masalah, kolesterol bermasalah dan terjadi pengentalan darah, muncul deh macam-macam penyakit," jelasnya.
Prihal makanan, tidak anti makanan ini itu. Tapi rasional untuk hal makanan yang dikonsumsinya.
Menurut Ade Rai, tubuh membutuhkan gula sebagai sumber energi harian. Tetapi, sebisa mungkin ia hanya mengonsumsi gula secukupnya tanpa berlebihan dan menggunakan jenis gula alami.
Makanan olahan boleh saja. Beberapa makanan olahan masih aman buat tubuh, contohnya tomat kalengan, ikan tuna kalengan, buah frozen (beku), sampai kacang-kacangan.
Ia menghindari makanan olahan yang kurang sehat, seperti sosis, bacon, soda, saus botolan, dan lain-lain. Menurut Ade Rai, dilansir dari Liputan6 (9/06/2022), di satu sisi kita menghargai proccesed food (makanan olahan), kalau processed food itu diproses membuat nilai makanan jadi lebih berkualitas dari sebelumnya pada saat masih alami, berarti processed food cukup aman.
Sedangkan untuk minyak dan lemak, walaupun masih sesekali mengonsumsi olahan makanan yang digoreng, tetapi sebisa mungkin Ade Rai menghindari penggunaan minyak yang kandungan lemak jenuhnya tinggi. Contohnya seperti minyak sayur dan minyak kelapa sawit. Ade Rai lebih memilih minyak dari olive oil (minyak zaitun), atau avokad yang menurutnya aman bagi kesehatan.
Baca Juga: Jangan Lengah, Kasus Covid-19 Kembali Naik dalam Tiga Pekan Terakhir
Tapi untuk nasi putih, Ade Rai juga tidak mengonsumsi nasi putih. Kalau ingin menyantap nasi, ia lebih memilih nasi dari beras merah.
Nasi merah memiliki kandungan fitokimia yang ampuh mencegah tanda-tanda penuaan, seperti kerutan, berbagai penyakit, dan rasa sakit pada persendian.
Sedikit Makanan yang Harus Dihindari
Demikian juga dengan bumbu masakan, dirinya memilih bumbu yang dibuat dari bahan alami. Menghindari penggunaan bumbu penyedap dan beralih ke bahan alami bisa membantu mencegah penuaan karena antioksidannya tinggi.
Adapun untuk daging hewani tinggi lemak seperti paha ayam, sayap ayam, dan daging merah. Ia tetap bisa mengonsumsinya tapi tanpa nasi. Saat makan dengan nasi, ia memilih daging hewani yang lebih rendah lemak seperti dada ayam.
Penting diperhatikan, Ade Rei bisa awet muda tidak mengonsumsi junk food, mi instan, juga kerupuk.
Umumnya, junk food memiliki komposisi gula, minyak, lemak, dan garam yang tinggi. Menurut penelitian, junk food berisiko mempercepat penuaan dan mempersingkat telomer. Telomer ini dikenal dengan struktur kromosom usia biologis seseorang.
Mi instan termasuk salah satu fast food yang kurang baik buat kesehatan lambung, hati, kulit, dan organ tubuh lainnya. Salah satu risiko terlalu banyak mengonsumsi mi instan adalah bisa mempercepat proses penuaan.
Kerupuk, makanan olahan yang kualitasnya sudah berkurang. Mengandung karbohidrat tinggi dan lemak jenuh.(*)
Baca Juga: Ukuran Lingkar Perut Bisa Menentukan Risiko Penyakit Serius, Studi
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar