Lantas, bagaimana kesiapan fasilitas kesehatan menghadapi puncak gelombang BA.4 dan BA.5?
Melihat situasi DKI Jakarta, Budi Gunadi memperkirakan bahwa puncak Covid-19 tak butuh waktu lama akan terjadi di wilayah ibukota.
"Jakarta ini sekarang 85 persen genome sequencing-nya Omicron, jadi di Jakarta banyak yang terkena ini kan. Itu Omicron semua. Jadi feeling saya Jakarta bentar lagi sampai puncak," terangnya dikutip dari Kompas.com, Kamis (30/6/2022).
Siap menghadapi puncak gelombang subvarian BA.4 dan BA.5
Menghadapi puncak gelombang subvarian Omicron yang diperikan terjadi di pekan kedua dan ketiga Juli, Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril telah meminta kepada setiap rumah sakit untuk menyiapkan 10 persen dari kapasitas keseluruhannya, saat gelombang subvarian BA.4 dan BA.5.
"Selain tempat isolasi mandiri, rumah sakit juga harus kembali mempersiapkan tenaga kesehatan, obat-obatan, dan juga alat pelindung diri (APD) yang telah memenuhi standar," ujarnya.
Selain itu, layanan telelemedisin juga akan ditingkatkan. Untuk sementara, akan difokuskan di wilayah Jabodetabek dan Jawa Barat.
Baca Juga: Siap-siap, Ini yang Akan Terjadi Saat Puncak Subvarian BA.4 dan BA.5
Telemedisin merupakan layanan kesehatan yang disediakan oleh Kementrian Kesehatan dan sudah menjangkau 13 area di Indonesia.
Sejak Mei 2020 hingga Juni 2022, layanan telemedisin sudah digunakan oleh lebih dari 380.000 pasien isolasi mandiri (isoman).
Budi Gunadi mengingatkan masyarakat untuk tidak terlalu panik, meskipun puncak gelombang subvarian BA.4 dan BA.5 di depan mata.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk tetap memakai masker, terutama saat berada di tempat ramai, transportasi umum, serta memiliki gejala batuk dan flu. (*)
Baca Juga: Puncak Varian Omicron BA.4 dan BA.5, di DKI Sebentar Lagi, Nasional Minggu ke 2 Juli
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar