Individu yang terkena memiliki anggota badan yang pendek dibandingkan dengan ukuran tubuh mereka, serta tangan dan kaki yang kecil.
Orang dewasa dengan kondisi ini cenderung mengalami obesitas. Namun, tanda dan gejala sindrom Laron bervariasi, bahkan di antara anggota keluarga yang sama.
Studi menunjukkan bahwa orang dengan sindrom Laron memiliki penurunan risiko kanker dan diabetes tipe 2 secara signifikan.
Individu yang terkena tampaknya mengembangkan penyakit umum ini jauh lebih jarang daripada kerabat mereka yang tidak terpengaruh, meskipun memiliki obesitas (faktor risiko untuk kanker dan diabetes tipe 2).
Namun, orang dengan sindrom Laron tampaknya tidak memiliki peningkatan umur dibandingkan dengan kerabat mereka yang tidak terpengaruh.
Saat ini tidak ada obat untuk sindrom Laron. Pengobatan terutama difokuskan pada peningkatan pertumbuhan.
Baca Juga: 5 Cara Rasa Sakit Emosional Lebih Buruk Dari Rasa Sakit Fisik
Baca Juga: Vaksin Booster Bakal Jadi Syarat Mobilitas Warga, Begini Cara Mendapatkannya
Satu-satunya pengobatan khusus yang tersedia untuk kondisi ini adalah suntikan subkutan faktor pertumbuhan seperti insulin 1 (hormon pemacu pertumbuhan), sering disebut IGF-1.
IGF-1 merangsang pertumbuhan linier (tinggi) dan juga meningkatkan pertumbuhan otak dan kelainan metabolisme yang disebabkan oleh defisiensi IGF-1 jangka panjang.
Ini juga telah terbukti meningkatkan kadar glukosa darah, mengurangi kolesterol, dan meningkatkan pertumbuhan otot.
Tingkat IGF-1 dan GH harus dipantau secara ketat pada orang yang menjalani pengobatan ini karena overdosis IGF-1 menyebabkan berbagai masalah kesehatan.
Sebagian besar kasus sindrom Laron diwariskan dalam pola resesif autosomal, yang berarti kedua salinan gen GHR di setiap sel mengalami mutasi.
Orangtua dari seorang individu dengan kondisi resesif autosomal masing-masing membawa satu salinan gen yang bermutasi, tetapi mereka biasanya tidak menunjukkan tanda dan gejala dari kondisi tersebut. (*)
Baca Juga: Habis Makan Daging Kambing Tak Perlu Khawatir, Ini 11 Makanan Penurun Kolesterol
Baca Juga: Ini Jenis Vaksin yang Membutuhkan Booster Agar Perlindungan Terhadap Infeksi Virus Corona Terjaga
Source | : | health site,Live Science,GridHEALTH.id |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar