GridHEALTH.id - Kabar terbaru diunggah oleh akun instagram @jakartainformasi dan @jktinfo yang memperlihatkan video ribuan ikan ditemukan mati di Kali Baru, Cililitan, Kelurahan Tengah, Kecamatan Kramatjati, Jakarta Timur, Senin (11/07/2022).
Ribuan bangkai ikan ini diketahui merupakan jenis ikan sapu-sapu yang mati diduga karena keracunan limbah jeroan hewan kurban.
Mengetahui hal ini, pihak DLH DKI pun mengambil sampel air dan akan melakukan penelitian mengenai matinya ribuan ikan di Kali Baru yang diduga efek dari jeroan hewan kurban.
Limbah hewan tak cuma jeroan yang tidak terpakai, tetapi juga kotoran dan urine. Contohnya, di sebagian besar pabrik peternakan, hewan dijejalkan ke area yang relatif kecil, lalu kotoran dan urin mereka disalurkan ke laguna limbah besar.
Tangki septik ini sering pecah, bocor atau meluap, mengirimkan mikroba berbahaya, polusi nitrat, dan bakteri yang resistan terhadap obat ke dalam persediaan air.
Laguna pabrik-pertanian juga mengeluarkan gas beracun seperti amonia, hidrogen sulfida, dan metana.
Terlebih lagi, pertanian sering menyemprotkan kotoran ke tanah, seolah-olah sebagai pupuk, "ladang semprot" ini membawa lebih banyak lagi zat berbahaya ini ke udara dan air kita.
Ancamannya tidak saja pada orang sekitarnya, tetapi juga mengalir hingga puluhan bahkan ratusan kilometer.
Jika sisa jeroan, tinja, atau urine dibuang ke sungai, maka bakteri yang ada di dalam sungai bisa membunuh ikan-ikan dan hewan lain yang ada di dalam air tersebut. Seperti yang terjadi di kali Cililitan seperti cerita di awal pembuka artikel ini.
Baca Juga: Ribuan Ikan Mati di Kali Baru Diduga Kuat Efek Jeroan Hewan Kurban, DLH DKI Lakukan Penelitian
Baca Juga: Membuat Sop Daging Sapi dari Kaldu Tulang, Sehat dan Bebas Lemak
Ancaman terhadap kesehatan manusia, terutama orang yang tinggal di dekat atau bekerja di pabrik peternakan menghirup ratusan gas, yang terbentuk saat kotoran membusuk.
Bau busuk bisa tak tertahankan, tetapi lebih buruk lagi, gas mengandung banyak bahan kimia berbahaya.
Source | : | Institute for Agricultural and State Policy |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar