Limbah dikumpulkan dengan scraper, sistem pembilasan, atau talang aliran gravitasi, dan kemudian disimpan di laguna.
Baca Juga: Semua Orang Bisa Terkena Kanker Otak, Ini Cara Mengurangi Risikonya
Baca Juga: Sesekali Lakukan Outercourse, Hubungan Seks Tanpa Penetrasi yang Bikin Suami Istri Makin Mesra
Peluang untuk bencana berlimpah. Laguna bisa bocor atau pecah, misalnya, atau bisa diisi terlalu tinggi. Tetapi bahkan jika tidak satu pun dari masalah ini terjadi, laguna masih melepaskan gas. Bau busuk dan bahan kimia beracun mereka membahayakan pekerja dan penduduk di sekitarnya.
Sprayfields adalah ancaman lain. Kotoran secara berkala dipompa keluar dari laguna
dan disemprotkan ke ladang.
Meskipun pupuk kandang dapat menjadi pupuk yang sangat baik bila diterapkan pada tingkat yang dapat diserap tanaman, pupuk tersebut harus diterapkan dengan aman, dan dengan bijaksana.
Tetapi pabrik peternakan menghasilkan jauh lebih banyak pupuk daripada yang dibutuhkan tanah mereka, dan mereka sering menerapkannya secara berlebihan ke ladang, menyebabkannya mengalir keluar dari ladang dan ke sungai dan sungai.
Petani juga dapat menyemprot saat hujan atau berangin, atau dengan sedikit memperhatikan properti yang berdekatan. Selain itu, tindakan penyemprotan limbah meningkatkan penguapan dan penguapan polutan.
Solusi praktis untuk masalah ini memang ada. Tetapi menerapkannya akan membutuhkan beberapa perubahan penting dalam praktik peternakan dan pengawasan pemerintah, yaitu
1. Regulasi dan akuntabilitas. Pabrik peternakan adalah fasilitas industri dan harus diatur sesuai dengan itu. Mereka harus diminta untuk mendapatkan izin, memantau kualitas air dan membayar untuk pembersihan dan pembuangan limbah mereka.
2. Kesadaran dan partisipasi publik. Pemerintah daerah dan penduduk harus memiliki suara untuk mengizinkan pabrik peternakan di komunitas mereka, dan mereka harus dipersenjatai dengan informasi ini.
Pada saat peristiwa tertentu seperti penyembelihan daging kurban, panitia harus memastikan telah dibekali dengan pengetahuan pembuangan limbah yang tidak terpakai.
Baca Juga: Jeroan Kambing dan Sapi Tidak Buruk Untuk Kesehatan, Ini Manfaatnya
Baca Juga: 5 Buah Anti Kolesterol, Wajib Dimakan Setiap Hari Agar Jantung Sehat
Selama ini, limbah kulit hewan bisa ditampung oleh pengusaha kulit. Tetapi bagaimana dengan bagian yang tidak terpakai seperti lemak dan jeroan?
Nah, pembuangan bagian ini juga harus dipikirkan dan dikoordinasikan oleh dinas terkait tentang tata cara pembuangan yang aman, tidak merugikan manusia serta llingkungan. (*)
Source | : | Institute for Agricultural and State Policy |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar