GridHEALTH.id - Air susu ibu (ASI) cukup untuk bayi sampai mereka berusia 6 bulan. Namun setelah 6 bulan, memberi mereka ASI saja tidak cukup.
Hal ini karena kebutuhan energi bayi mulai meningkat, yang tidak dapat dipenuhi hanya dengan ASI.
Oleh karena itu, menjadi penting untuk memulai pemberian makanan pendamping ASI, karena bayi sekarang sudah siap untuk makanan semi padat lainnya.
Ibu harus mulai memberi makanan pendamping ASI saat bayi berusia 6 bulan. Sekitar 6-7 bulan, bayi dapat menelan makanan padat, dan pada 8-12 bulan, mereka dapat menggerakkan lidahnya dari sisi ke sisi.
Jika makanan pendamping ASI tertunda, anak akan menjadi pengunyah yang buruk dan akan lebih sulit untuk mengunyah makanan padat.
Antara 6-9 bulan, bayi belajar menahan makanan semi-padat di lidah mereka alih-alih mendorongnya keluar.
Namun, pastikan ibu terus menyusui anak bersama karena ini mencakup sebagian besar kebutuhan energi dasar bayi sampai mereka berusia 2 tahun.
Sistem pencernaan juga bersiap untuk mencerna protein, pati, dan lemak sekitar waktu ini.
Alasan lain untuk memulai pemberian makanan pendamping ASI adalah:
Baca Juga: Patut Dicoba Untuk MPASI, Buncis, Sayuran Hijau Kaya Vitamin A
- Bayi mulai suka mengunyah dan menggigit makanan.
- Gusi mereka mulai mengeras sehingga mereka suka mengunyah makanan setengah padat.
- Bayi mengembangkan koordinasi tangan ke mulut.
Beberapa contoh MPASI untuk 6 bulan adalah Puree Alpukat Kembang Kol, Puree Alpukat dan Ubi Jalar, Sup Labu Dihancurkan, Puree Wortel dan Alpukat, Puree Kentang Wortel, Nasi Tim Ikan Dori dan Puree Alpukat dan Pisang.
Memberikan MPASI terbaik bagi bayi 6 bulan tergantung pada kebutuhan energi mereka. Lebih baik mulai memberi makan anak dalam jumlah kecil dan menambah jumlah makanan seiring bertambahnya usia anak.
Sekitar 6-8 bulan, ASI memenuhi 600/kkal dari total kebutuhan energi per hari. Selain itu, anak membutuhkan 200 kkal lebih yang dapat ditutupi oleh nutrisi dan makanan pokok. Ini dapat meningkat menjadi 300 kkal per hari ketika bayi berusia 9-11 bulan.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), makanan pendamping harus aman, yang berarti harus disimpan dan disiapkan dengan kebersihan yang tepat, peralatan harus bersih dan memberi makan bayi dengan tangan yang bersih.
Diare sering terjadi pada bayi dan salah satu penyebab utamanya adalah kontaminasi mikroba pada makanan.
Oleh karena itu, kita dapat mengurangi risiko diare dengan menyiapkan makanan secara aman. Tawarkan makanan yang terlihat segar dan wangi.
Baca Juga: Hati-hati, Ini yang Terjadi Ketika Diabetes Sudah Menyerang Saraf
Baca Juga: 5 Hal yang Dapat Dilakukan Untuk Menjaga Kesuburan Selama Pandemi
Juga, cuci tangan dan tangan bayi sebelum makan. Botol dan dot dapat menyebabkan penularan infeksi.
Alih-alih ini, kita dapat menggunakan beberapa peralatan bersih seperti cangkir. Jika makanan telah disimpan untuk waktu yang lama, pastikan kita memanaskannya kembali di atas kompor dan kemudian memberi makan bayi.
Menurut WHO, 45 persen kematian anak terkait dengan kekurangan gizi. Oleh karena itu, kita harus mewaspadai pemberian makanan pendamping ASI dan pentingnya dalam tumbuh kembang anak. Menjaga makanan bergizi dan sehat adalah kunci untuk bayi yang sehat. (*)
Source | : | nakita.grid.id,The Health Site |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar