Sebelum memulai latihan apa pun, penting untuk memahami detak jantung target Anda dan melacak kemajuan.
Misalnya, dapat berbicara tanpa sesak napas adalah tanda bahwa kita berada dalam target detak jantung untuk olahraga sedang, sedangkan selama olahraga berat kita mungkin dapat mengucapkan satu atau dua kata tetapi tidak berbicara.
Olahraga harus mencakup peregangan untuk mencegah cedera, dan dapat mencakup aktivitas seperti yoga atau peregangan untuk kesehatan.
Untuk menjaga latihan kita aman dan efektif, juga tidak membuat kita bosan, pilih aktivitas yang akan memberikan manfaat optimal.
Baca Juga: Parasetamol Trending di Twiter Jadi Obat Pereda Nyeri Sejuta Umat, Hati-hati dengan Efek Sampingnya
Baca Juga: Catat, Ini Dia 4 Minuman Sehat Untuk Awet Muda dan Panjang Umur
Baca Juga: Healthy Move, 5 Latihan Sederhana Mengecilkan Perut di Usia 40 Tahun
Selalu sertakan pemanasan seperti jalan kaki 5 menit atau peregangan. Pilih aktivitas yang membuat jantung terpompa.
Pilihan yang baik termasuk aerobik, berenang, bersepeda, dan berlari atau joging. Gunakan band resistensi atau beban untuk menjaga tulang kuat dan membantu meningkatkan metabolisme.
Dan, akhirnya, lakukan pendinginan setelah berolahraga. Berjalan adalah cara yang bagus untuk mengatur napas dan merilekskan tubuh.
Latihan yang disarankan untuk wanita premenopause dan menopause oleh CDC adalah aktivitas aerobik, latihan kekuatan, berjalan, bersepeda, lari, jalan cepat, jogging, memanjat tangga, yoga, berenang, tai-chi dan menari (dancing). Lakukan bergantian agar tidak cepat bosan. (*)
Source | : | Mind Body Green,health digest |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar