Dokter spesialis penyakit menular di Norton Children's Hospital di Louisville, Kristina Angel Bryant, MD, mengatakan parechovirus paling sering menyebabkan ruam di tangan dan kaki.
Orangtua diminta untuk tidak panik terhadap penyakit infeksi ini, karena parechovirus bukanlah virus baru.
"Salah satu gejala yang paling umum adalah demam, dan pada beberapa anak, itu adalah satu-satunya gejala," ujar Kristina Bryant.
"Bayi dan balita yang lebih tua mungkin hanya memiliki gejala pilek, dan beberapa anak tidak memiliki gejala sama sekali," sambungnya.
Namun, orangtua diminta untuk segera melakukan pemeriksaan jika anak memiliki gejala parechovirus.
Akankah parechovirus bisa menular sampai ke bayi-bayi yang ada di Indonesia?
Dokter Perinatologi RSUP dr Kariadi Semarang, Adhie Nur Radityo, mengatakan bahwa karakter parechovirus yang dapat bertahan lama di tubuh penderitanya, dapat membuatnya berisiko menyebar ke negara lain.
Baca Juga: Pentingnya Pemberian Vaksin PCV, Lindungi Bayi dan Anak dari Penyakit Serius
"Virus dapat bertahan lama berada dalam bayi dan balita yang terinfeksi sehingga transmisi ke Indonesia masih memungkinkan terjadi," ujarnya dikutip dari Kompas.com, Rabu (20/7/2022).
Tidak ada pengobatan khusus untuk menangani infeksi parechovirus. Anak-anak yang terinfeksi, biasanya hanya diberikan air minum yang banyak.
Namun, bayi atau balita dengan infeksi berat membutuhkan perawatan di rumah sakit. Kebanyakan sembuh dalam beberapa hari pengobatan. (*)
Baca Juga: 7 Cara Alami Untuk Mengatasi Sembelit Pada Bayi Usia 3-12 Bulan
Source | : | Kompas.com,WebMD,Today |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar