Menurutnya, keefektivitasan sebuah pengobatan untuk mengatasi insomnia sangat penting karena berdampak pada kesehatan pasien.
Studi ini dilakukan dengan menggunakan 154 data dari uji coba secara acak yang terkontrol, mencakup lebih dari 44.000 orang.
Sekitar 30 perawatan farmakologis yang berbeda untuk insomnia diperiksa. Memastikan efektivitias hingga efek samping penggunaan sebentar dan jangka panjang.
Hasilnya dua obat dianggap efektif mengatasi insomnia, yakni lemborexant dan eszopiclone.
Sedangkan obat insomnia yang sudah sering digunakan seperti benzodiazepin dan zolpidem, hanya bermanfaat untuk jangka pendek. Tidak ada bukti kemanjuran jika dikonsumsi jangka panjang.
"Mengingat semua hasil pada titik waktu yang berbeda, lemborexant dan eszopiclone memiliki profil terbaik dalam hal kemanjuran, penerimaan, dan tolerabilitas," jelasnya.
"Namun, eszopiclone dapat menyebabkan efek samping yang substansial dan data keamanan pada lemborexant tidak dapat disimpulkan," pungkas peneliti.
Akan tetapi, baik eszopiclone dan lemborexant, meski dianggap efektif untuk menangani insomnia, tapi belum mendapatkan izin penggunaan di Eropa. (*)
Baca Juga: Cara Cepat Bisa Tidur Lelap, Hilangkan Sakit Kepala dan Insomnia
Source | : | New Atlas,nhlbi.nih.gov |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar