Langkah berikutnya adalah memotong semua organ yang terhubung dengan satu sama lain dan tulang belakang.
Setelah semuanya terpisah, organ akan diperiksa satu per satu. Adakah organ yang terserang penyakit, adakah jaringan yang sobek akibat tusukan, tembakan, racun, sisa makanan, dan lain sebagainya.
Semuanya harus benar-benar diperiksa secara teliti. Terkadang organ sampai harus disimpan ke dalam formalin agar tidak membusuk sebelum pembedahan selesai. Cairan tersebut juga bisa menjaga tekstur organ agar tidak berubah.
5. Otak, cairan tubuh, dan semua jaringan diambil dan diperiksa
Baca Juga: Kesetrum, Ini Pertolongan Pertama Tersengat Listrik Harus Dilakukan
Baca Juga: Terapi Asam Urat Alami, Perubahan Pola Makan Hingga Rutin Minum Kopi
Organ berikutnya yang perlu diperiksa adalah otak. Kulit kepala dan tengkorak harus dibuka untuk melakukannya.
Petugas forensik akan membuka tempurung secara horizontal tepat di atas tulang telinga. Mereka mengibaratkannya seperti mengupas rambutan.
Setelahnnya, otak akan diambil dan ditimbang. Kenapa ini perlu dilakukan? Ternyata berat organ tersebut bisa menentukan penyebab kematian.
Otak orang yang bunuh diri sedikit lebih berat daripada otak orang yang meninggal karena overdosis.
Dari otak, pemeriksaan dilanjutkan dengan melihat cairan tubuh, darah, bola mata, urine, hati, dan lain-lain. Semua jaringan diambil sampelnya dan menjalani berbagai tes yang berkaitan.
6. Bila telah selesai, tubuh akan dikembalikan lagi seperti asalnya.
Tubuh yang baru saja menjalani proses autopsi akan dikembalikan lagi seperti asalnya. Semua organ dan tulang disusun kembali agar tubuh menjadi utuh.
Jahitan untuk menyatukan semua organ disebut sebagai "baseball stitches" karena bentuk jahitan biasanya cukup kasar seperti pola pada bola bisbol.
Namun ada pula kondisi di mana organ-organ yang telah diperiksa dibuang atau diawetkan di dalam kulkas. Ada pula tubuh yang harus dikremasi. Biasanya ini dilakukan untuk jasad-jasad yang sudah tidak berbentuk dan membusuk.
Source | : | Kompas.com,IDN Times,Live Science |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar