8. Memakai celana dalam ketat
Memakai celana dalam ketat juga menjadi salah satu kebiasaan salah yang sering dilakukan wanita, karena pakaian yang ketat dapat meningkatkan kelembapan dan membuat bakteri lebih cepat berkembang biak, inilah yang mendasari kemungkinan risiko ISK.
Cobalah beralih ke kain seperti katun yang dapat menyerap kelembapan.
9. Menahan buang air kecil
Sama halnya dengan kondisi seorang wanita yang dehidrasi, menahan buang air kecil juga meningkatkan risiko terkena ISK yang disebabkan bakteri yang menumpuk di saluran kemih tidak dibuang dan justru berkembang biak.
Perlu diketahui bahwa penyakit infeksi saluran kemih (ISK) meskipun terlihat sebagai penyakit yang sederhana, ternyata juga berpotensi mengancam jiwa, seperti syok septik.
Biasanya ISK ini akan menyerang saluran kemih bagian bawah (kandung kemih), tahap ini disebut dengan sistitis akut tanpa komplikasi.
Beberapa tanda dari ISK yang sistitis akut tanpa komplikasi ini adalah adanya nyeri atau disuria dan sering buang air kecil.
Sistitis akut tanpa komplikasi ini dianggap bukan sebagai kondisi serius, namun dapat mempengaruhi kualitas hidup penderita secara signifikan, dimana setidaknya akan merasakan ketidaknyamanan selama enam hari.
Efek yang paling terlihat berdasarkan hasil penelitian adalah rasa sakit yang mengganggu, membuat kebanyakan wanita memilih bolos dari pekerjaan, sekolah, hingga menghindari aktivitas seksual selama rata-rata seminggu.
Oleh karena itu, melihat risiko besar terkena ISK pada wanita, wanita sudah seharusnya menghindari kebiasaan salah ini dan lebih peduli pada diri sendiri dengan melakukan pemeriksaan rutin ke dokter.(*)
Baca Juga: Impetigo, Penyakit Infeksi Kulit Dapat Diobati Dengan Minyak Alami Ini
Source | : | Cathaydrug.com,Nih.org |
Penulis | : | Vanessa Nathania |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar