GridHEALTH.id - Pola makan yang direkomendasikan untuk menurunkan tekanan darah tinggi adalah DASH atau Dietary Approaches to Stop Hypertension.
Ada empat prinsip utama pola makan DASH dikutip dari Mayo Clinic, diantaranya seperti:
- Meningkatkan asupan nutrisi dari biji-bijian utuh, ikan, unggas, dan kacang-kacangan.
- Perbanyak konsumsi buah, sayur, dan produk susu rendah lemak.
- Kurangi garam, makanan dan minuman manis, serta daging merah.
- Kurangi makanan yang tinggi lemak jenuh, kolesterol, dan lemak trans.
Meski tidak ada satu makanan pun yang dapat menurunkan tekanan darah tinggi secara cepat, tapi masih ada beberapa jenis makanan ini dapat membantu menurunkan perlahan-lahan seperti susu rendah lemak, yoghurt, buah bit, oatmeal, pisang, ikan, dan minyak zaitun.
Selain menekankan pola makan rendah garam untuk mencegah hipertensi, menariknya diet DASH juga mengandung nutrisi seimbang sehingga mampu mengurangi risiko menderita penyakit lain seperti stroke, jantung, diabetes, ginjal, kanker, dan osteoporosis.
Perlu diketahui bahwa, peningkatan tekanan darah dalam jangka panjang dapat menimbulkan kerusakan pada ginjal.
Di samping itu, terapi medikamentosa yang digunakan untuk mengendalikan tekanan darah apabila diberikan pada lansia juga dapat memperberat fungsi organ seperti ginjal.
Maka dari itu, diet DASH menjadi solusi tepat untuk mengendalikan tekanan darah pada lansia. Beberapa penelitian juga menunjukkan adanya efektivitas diet DASH untuk mencegah dan mengontrol hipertensi terutama pada lansia.
Dalam menerapkan diet DASH terdapat syarat-syarat yang harus diperhatikan, yaitu:
Baca Juga: 5 Titik Tekanan Pijat Akupresur Langsung Turunkan Hipertensi
- Mengonsumsi asupan karbohidrat, energi, dan protein yang cukup sesuai kebutuhan berdasarkan Angka Kecukupan Gizi (AKG)
- Membatasi konsumsi gula dan pemanis buatan (54 gram/hari atau 4 sendok makan/hari)
- Membatasi makanan tinggi kolesterol dan lemak jenuh (72 gram/hari atau 5 sendok makan)
- Membatasi konsumsi natrium atau garam (1.500-2.300 mg/hari atau 1 sendok teh/hari)
- Meningkatkan konsumsi makanan yang tinggi kalium (4.700 mg/hari), kalsium (>800 mg/hari, magnesium (sesuai AKG), serat (30 g/hari), serta buah dan sayur (4-5 porsi/hari)
Bahan makanan yang dianjurkan
- Nasi putih, nasi merah, talas, kentang, singkong, oats, sereal, dan gandum utuh
- Mentega tanpa garam dan minyak kelapa sawit
- Daging unggas tanpa kulit, ikan, dan telur (maksimal 1 butir/hari)
- Kacang-kacangan segar
- Sayur dan buah
- Air putih, susu rendah lemak, jus buah, dan teh yang dibatasi jumlah gulanya
Baca Juga: Makanan Bayi, Kenali Berbagai Sumber MPASI Untuk Gizi Seimbang
Baca Juga: Pusing Kepala Saat Bangun Tidur, Kebanyakan Tidur Hingga Gejala Stroke
- Bumbu segar, rempah-rempah, dan garam dapur dengan jumlah terbatas
Bahan makanan yang tidak dianjurkan
- Nasi uduk, biskuit yang diawetkan dengan natrium, serta kue manis dan gurih
- Mentega, margarin, dan mayonaise
- Olahan kacang-kacangan yang dicampur atau diawetkan dengan natrium
- Buah dan sayur kalengan
Baca Juga: 5 Tanaman Herbal Untuk Menurunkan Tekanan Darah Tinggi dengan Cepat
Baca Juga: Hati-hati, Sering Tidur Siang Picu Munculnya Hipertensi dan Stroke
- Manisan dan asinan sayur atau buah
- Minuman kemasan yang mengandung pengawet dan pemanis tambahan, susu full cream, dan alkohol
- Kecap, saus, vetsin, dan bumbu instan
- Daging merah dengan lemak, sosis, ikan kaleng, ikan asap, jeroan, nugget, kornet, serta olahan daging dengan natrium. (*)
Source | : | Mayo Clinic,kemenkes.go.id,GridHEALTH.id |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar