Masalah AMR tidak bisa diselesaikan dari satu lini.
Karenanya bidang peternakan dan pertanian pun harus ikut turut serta melakukan pencegahan AMR.
Untuk itu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, “Bagi sektor peternakan dan kesehatan hewan harus dapat kita pahami bahwa resistensi antimikroba merupakan ancaman serius bagi keberlanjutan ketahanan pangan,” ucap Menteri Syahrul.
Kementerian Pertanian bersama-sama kementerian/lembaga lain, serta pemaku kepentingan terkait telah menyusun rencana strategis dan peta jalan dalam upaya pengendalian resistensi antimikroba.
“Kami berharap langkah-langkah kita ke depan akan semakin kuat dan terpadu dalam rangka kerja sama one health itu,” ujar Menteri Syahrul.
Baca Juga: Tak Hanya di Plastik, Senyawa BPA Juga Ada di Kemasan Berbahan Ini
Hal yang sama dipaparkan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono.00 Menurutnya resistensi antimikroba merupakan salah satu tantangan kesehatan terbesar di berbagai dunia dan telah ditetapkan sebagai salah satu dari 10 ancaman kesehatan terbesar masyarakat dunia.
Penggunaan antibiotik tidak bijak ditengarai sebagai faktor pemicu meningkatnya kejadian resistensi antimikroba.
“Kementerian Kelautan dan Perikanan akan selalu berkomitmen untuk ikut berperan aktif dalam upaya pencegahan resistensi antimikroba,” tutur Menteri Wahyu.
“Kami mengerti kesehatan ikan dan seluruh produk perikanan bisa berpengaruh terhadap kesehatan manusia, sehingga penting bagi masyarakat dan pelaku usaha untuk sadar dan mengerti dan tentang hal ini,” ungkap Menteri Wahyu.
Dikatakan Wahyu, pihaknya akan mengoptimalisasi pengawasan serta penerapan sanksi terhadap pelanggaran, peredaran, dan penggunaan antimikroba yang tidak sesuai standar pada bidang perikanan.
“Guna mewujudkan kesehatan nasional, Kementerian Kelautan dan perikanan akan mengoptimalkan pendekatan one helt melalui berbagai data dan informasi hasil pengawasan,” ucap Wahyu.(*)
Baca Juga: Pahami Diet DASH, Saah Satu Cara Gaya Hidup Penyandang Hipertensi
Source | : | sehatnegriku.kemenkes.go.id |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar