GridHEALTH.id - Rata-rata, setiap bayi yang berusia 6 bulan sudah mulai diperkenalkan dengan makanan pendamping ASI (MPASI).
Di awal usia tersebut biasanya ibu memberikan makanan yang mudah ditelan sehingga sistem pencernaan bayi tidak “kaget”, seperti bubur atau makanan lembek lainnya.
Namun, setelah memasuki usia 8 bulan dan seterusnya, ada beberapa bayi yang sudah mulai melakukan gerakan tutup mulut dengan makanan seperti itu.
Hal ini kadang membuat orangtua panik dan bingung mencari bagaimana cara mengajaknya agar tetap memiliki selera makan.
Sara Lappe, MD kontributor dari Cleveland Clinic menyatakan bahwa memberi makan bayi tidak harus menjadi situasi yang membuat orangtua stress
Penting diketahui, orangtua harus memberikan makanan yang mengandung karbohidrat dan lemak sebagai sumber energi pada bayi yang mendapat MPASI.
Selain karbohidrat dan lemak, makanan yang mengandung protein hewani juga harus diberikan.
Vitamin dan mineral yang juga harus diberikan pada makanan pendamping ASI terutama zat besi, seng dan vitamin A karena kandungan zat tersebut pada ASI sudah tidak dapat mengejar kebutuhan bagi si bayi.
Pemberian karbohidrat untuk MPASI tidak hanya berupa nasi. Setelah usia 10 bulan, bayi bisa dicoba untuk diperkenalkan sumber karbohidrat lain.
Namun diperkenalkannya satu per satu dan setiap perkenalan jangan dilakukan tergesa-gesa. Inilah sumber karbohidrat MPASI selain nasi;
1. Singkong
Mengandung energi sebesar 154 kkal, protein, kalsium, zat besi, fosfor, vitamin B, B1 dan C. Dibandingkan dengan sumber karbohidrat lainnya, singkong terbilang jarang dijadikani menu MPASI karena ibu lebih memilih nasi/beras putih yang lebih praktis dalam penyajiannya.
Baca Juga: Makanan Bayi 6 Bulan, Deretan Nutrisi Penting Untuk Kecerdasan Otak
Baca Juga: Healthy Move, Cara Berhenti Makan Berlebihan Setelah Berolahraga
Dalam 100 gram singkong mengandung karbohidrat 34 gram. Singkong yang sudah direbus atau dikukus memiliki tekstur yang lembut.
Kita dapat mengolah singkong menjadi puree yang dicampur dengan buah, misalnya puree singkong dan apel.
2. Jagung
Rasa jagung yang manis membuat makanan ini disukai oleh berbagai usia. Jagung dapat diolah menjadi bubur, puding, kue, jus, hingga campuran sayuran.
Karbohidrat yang terkandung pada jagung yaitu 73,7 gram. Selain itu, jagung juga mengandung vitamin C yang sangat baik untuk daya tahan tubuh si kecil, kesehatan gusi dan tulang.
Untuk bayi yang baru memulai MPASI, sebaiknya jagung diparut dulu karena bayi belum bisa mencerna kulit ari jagung. Dan bila diberikan butiran jagung utuh bisa tersedak.
Untuk bayi berusia 10 bulan, ibu dapat memberikan puree kentang dan jagung.
3. Ubi jalar
Ada tiga jenis, yaitu ubi putih, ubi kuning/merah dan ubi ungu. Sumber karbohidrat ini mudah dijumpai di pasar maupun supermarket.
Ubi mengandung karbohidrat 27,9 gram dengan indeks glikemik 54 (rendah). Glikemik ini ukuran kecepatan makanan yang diubah menjadi gula darah.
Semakin tinggi nilainya, semakin berpotensi menyebabkan penyakit diabetes. Ubi ungu memiliki kandungan antioksidan berupa betakaroten yang tinggi.
Puree ubi jalar cocok untuk bayi usia 8 bulan. Dibuat puree dicampur kaldu dan daging ayam cincang serta wortel.
Baca Juga: Hindari Buah Kering dan Jus Bila Menyandang Diabetes, Ini Alasannya
Baca Juga: Saat Diare, Tidak Disarankan Untuk Minum Susu Karena Alasan Ini
Apakah pemberian ubi jalar tidak membuat bayi kembung? Prof. Dr. Ali Khomsan, peneliti pangan dari IPB menjelaskan, kembung terjadi karena pati pada ubi jalar sulit dicerna. Namun dengan pengukusan sampai matang, ubi jalar tidak akan membuat bayi kembung.
Pada dasarnya bayi menyukai rasa netral. Tidak manis, juga tidak asin. Campuran puree ubi dengan kaldu dan sayur tanpa garam akan menghasilkan rasa yang dapat diterima oleh bayi. (*)
Source | : | nakita.grid.id,What to Expect,Ayah Bunda |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar