GridHEALTH.id - Betis terdiri dari dua otot, gastrocnemius dan soleus. Otot-otot ini terhubung ke lutut dan bagian belakang tumit.
Betis membantu kegiatan kita sehari-hari, juga membantu kita melakukan tindakan lain, seperti berdiri dengan jari kaki untuk mencapai rak yang tinggi atau menekan pedal gas.
Bukan hal yang aneh jika betis menjadi kencang, terutama jika kita tidak membiarkannya memiliki rentang gerak penuh secara konsisten.
Misalnya, itu mungkin terjadi jika kita duduk di meja sepanjang hari, memakai sepatu hak tinggi, atau memakai sepatu lari yang menghambat kaki kita berguling di antara tumit dan jari kaki.
Keadaan ini membuat otot betis dalam posisi memendek, menyebabkan mereka menjadi kencang dan lebih rentan terhadap kram atau cedera pada lutut atau kaki. Selain itu, obat-obatan dan masalah medis tertentu juga dapat menyebabkan kram otot.
Healthline mencatat bahwa mungkin ada masalah mendasar yang lebih serius yang menyebabkan otot betis tegang atau nyeri betis, seperti sirkulasi yang buruk, robekan atau cedera otot, penyakit pembuluh darah perifer (PVD), atau deep vein thrombosis (DVT), antara lain.
Baca Juga: Konsumsi 10 Makanan Lezat yang Jadi Penguat Kesehatan Jantung
Kebanyakan kram kaki tidak berbahaya dan merespons dengan baik terhadap peregangan dan perawatan rumah sederhana.
Healthline merekomendasikan untuk melakukan peregangan betis sebagai bagian dari rutinitas rutin untuk membantu mencegah sesak dan kemungkinan rasa sakit atau cedera sejak awal.
Salah satu contoh meletakkan kedua tangan di dinding dan mengulurkan satu kaki di belakang sambil menjaga kedua kaki tetap rata di tanah.
Kemudian, tekuk lutut depan dengan lembut. Kita harus merasakan regangan lembut di betis belakang. Tahan pose ini selama 10 hingga 15 detik dan ulangi pada sisi yang lain.
Jika berada di suatu tempat yang tidak memiliki dinding, kita dapat mencoba peregangan yang berbeda.
Dalam posisi berdiri, cukup silangkan kaki kiri di depan kaki kanan, jaga agar kaki tetap bersebelahan. Kemudian, tekuk perlahan dan gantung selama kurang lebih 30 detik. Kita harus merasakan ketegangan di betis kanan. Ganti kaki dan ulangi. (*)
Source | : | Health Line,Cleveland Clinic |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar